JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya pemerintah membenahi Kali Krukut terus dilakukan. Setelah memberonjong dan mengeruk badan kali, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan sedang sibuk melakukan inventarisasi lahan di sepanjang Kali Krukut.
Diduga, banyak bangunan berdiri di atas saluran air atau menyerobot sempadan sungai.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Freddy Setiawan mengatakan bahwa pihak Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Selatan sudah melakukan pematokan lahan yang melebihi trase kali Krukut. Inventarisasi difokuskan di Kelurahan Pela Mampang, Petogogan, Kuningan Barat, Bangka, dan Pulo.
Salah satu tempat yang diketahui menyalahi bantaran sungai adalah Hotel Pop. Sebelumnya, tembok di samping Hotel Pop yang membatasinya dengan Kali Krukut jebol pada Sabtu (27/9/2016).
"Informasi dari Sudin Penataan Kota, lebar existing Kali Krukut di sisi Hotel Pop lebih kurang 12 meter. Berdasarkan Perda 1 tahun 2014 tentang RDTR dan Zonasi, trase kali harus 20 meter. Jadi, tembok Hotel Pop nantinya akan dibongkar," kata Fredy kepada wartawan, Jumat (9/9/2016).
Selain Hotel Pop, Kemang Village yang dimiliki PT Lippo Karawaci juga jadi sorotan. Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi akan memeriksa pembangunan dan kelayakannya.
"Dia (PT Lippo Karawaci) sudah bilang kalau ada yang salah, bongkar saja," kata Tri.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya mengatakan, beberapa tahun lalu, kajian yang memperbolehkan berdirinya Kemang Village di bantaran Kali Krukut pernah diterbitkan.
Dalam kajian yang dibuat oleh para pakar itu dinyatakan bahwa Kemang Village dapat berdiri asal dilengkapi tandon air. Namun, Ahok menyatakan ragu bahwa kajian itu sudah dilakukan dengan prosedur yang benar.
Ahok menduga, kajian itulah yang menjadi salah satu penyebab bisa terbitnya sertifikat untuk pengembang Kemang Village dan bangunan-bangunan mewah lainnya di sepanjang bantaran Kali Krukut di Kemang. (Baca: Soal Banjir di Kemang, Ini Kata PT Lippo Karawaci)
Pemprov DKI pun tidak akan tebang pilih dalam menertibkan bangunan yang melanggar garis sepadan sungai, termasuk bangunan-bangunan mewah yang ada di sepanjang bantaran Kali Krukut di Kemang.
"Ya sikat kalau gitu. Yang lain kalau enggak ada tanah, dia bikin sampai ke badan sungai, harus dibongkar," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.