Saling sindir antara Ahok dan para politisi PDI-P sempat mereda saat Ahok menghadiri acara peluncuran buku Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, kondisi itu tak berlangsung lama.
Saat Teman Ahok menyatakan data KTP yang mereka kumpulkan mencapai 1 juta data KTP, mereka yakin Ahok akan tetap memilih maju melalui jalur independen. Mereka menilai ucapan Ahok yang pernah menyebut ingin tetap bersama Djarot hanya sebuah guyonan.
"Kalau Bapak bilang masih mau sama Pak Djarot, kami anggap ya cuma guyonan dari Bapak-lah. Saya rasa Pak Ahok sudah lupa sama Pak Djarot," ujar salah seorang pendiri Teman Ahok, Singgih Widiastono, dalam program Aiman yang tayang di Kompas TV, Senin (13/6/2016) malam. (Baca: Pesan Megawati untuk Ahok Saat Diusung sebagai Cagub DKI)
Beberapa politisi PDI-P menyatakan penolakan jika partainya mengusung Ahok. Salah satunya anggota Fraksi PDI-P di DPR RI, Masinton Panjaitan. Menurut Masinton, Ahok bukanlah lawan tangguh bagi PDI-P. Terlebih lagi, partai banteng moncong putih saat ini memiliki kader dengan rekam jejak bagus yang diyakini mampu menyaingi Ahok di DKI.
"Meski kambing yang dibedaki sekali pun kami usung pasti menang, apalagi lawannya cuma Ahok," kata dia seperti dikutip Tempo, di sela kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A, Pekanbaru, Senin (1/8/2016).
Kini, perseturuan antara Ahok dan PDI-P telah berakhir. Kini, masing-masing pihak telah berada di kubu yang sama. Pasca-deklarasi, Ahok dan Djarot dijadwalkan akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada Rabu (21/9/2016) siang ini.