Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Merasa Nyaman Urus "Tax Amnesty" di KPP Setiabudi Dua

Kompas.com - 30/09/2016, 14:21 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari terakhir periode pertama tax amnesty dengan tarif 2 persen, Jumat (30/9/2016), sejumlah kantor pelayanan pajak (KPP) di Jakarta dipadati wajib pajak (WP) yang mengikuti program tersebut.

Namun, situasi berbeda terjadi di KPP Pratama Setiabudi Dua, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Hingga pukul 13.00 WIB, tidak tampak antrean panjang di tempat pelayanan tax amnesty di sana.

(Baca juga: Kantor Pajak Menteng 2 Buka sampai Tengah Malam untuk Pelayanan "Tax Amnesty")

Salah satu warga, Nina (42), datang ke KPP Pratama Setiabudi Dua untuk mendaftarkan tax amnesty perusahaan tempatnya bekerja. Dia mengaku tidak merasakan antrean panjang.

"Baru kali ini enggak membeludak, mungkin karena pelayanannya lebih cepat ya. Lebih nyaman kalau kubilang," ujar Nina kepada Kompas.com, Jumat siang.

Nina membandingkan proses pengurusan tax amnesty di KPP Pratama Setiabudi Dua dengan salah satu KPP lain di Jakarta Timur.

"Memang fasilitas sama, tetapi kayaknya kinerja mereka yang di sini lebih. Kemarin (di KPP lain) banyak antrenya, terus prosedurnya enggak terlalu fleksibel mungkin ya. Jadi, banyak yang terlalu lama nunggu," kata dia.

Warga lainnya, Novrita (26), menjadi kuasa pemilik perusahaan tempatnya bekerja untuk mengurus tax amnesty. Dia menyebut petugas di KPP Pratama Setiabudi Dua responsif.

"Kalau menurut saya sih cukup responsif dan dilayani. Jemput bola istilahnya. Kalau dinilai dari satu sampai sepuluh, sekitar tujuh," ucap Novrita.

Hal yang sama juga dirasakan Indra (33), yang mendaftarkan tax amnesty atasannya. Namun, ia mengaku harus menunggu lama untuk mendapatkan surat tanda terima.

"Di sini agak sedikit nyaman saja sih. Antreannya sedikit, cuma nunggu berkas tanda terimanya agak lama," tutur Indra.

Dia mengaku sudah tiga kali datang ke KPP Pratama Setiabudi Dua karena ada berkas-berkas yang harus diperbaiki.

Namun, antrean panjang hanya terjadi saat ia pertama kali datang ke sana.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para wajib pajak ataupun kuasanya yang mendaftar tax amnesty menunggu di kursi-kursi dan sofa yang yang disediakan.

Tidak tampak warga yang harus duduk di tangga atau lesehan, seperti yang terjadi di beberapa KPP lain.

(Baca juga: Kebingungan Peserta "Tax Amnesty"...)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com