JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan akan melakukan pengukuran ulang lahan yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung di kawasan Bukit Duri untuk membangun jalan inspeksi.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, sempat ada simpang siur soal bidang yang terkena pembongkaran.
"Itu salah paham saja. Jadi ada orang yang kena (pembongkaran) dibilangnya enggak kena. Makanya untuk meyakinkan dia, kami panggil lagi (Dinas Penataan Kota). Itu saja," kata Tri.
(Baca juga: Teras Rumah Terkena Proyek Normalisasi, Warga Bukit Duri Dapat Rusun)
Ia mengatakan, sekitar satu hingga dua meter halaman rumah warga yang mepet dengan lahan PT KAI akan kena penertiban untuk jalan inspeksi.
"Orang pakai tanah orang (PT KAI) kok suruh bayar, aduh jangan dibalik-balik dong," kata dia.
Sebelumnya, menurut Lurah Bukit Duri Mardi Youce, ada 40 rumah yang terkena dampak pelebaran.
"Ini sedang diukur untuk memastikan sampai mana batas yang kena, tetapi rata-rata 1-2 meter kena," ujar Mardi.
(Baca juga: Saat Pemulung Mengais Rezeki di Lokasi Penggusuran Bukit Duri...)
Ia mengatakan, pembongkaran di Bukit Duri sudah selesai. Nantinya, sepanjang 3 kilometer dari batas jembatan Tongtek sampai Kampung Melayu akan dibuat jalan inspeksi.
Warga yang terasnya terkena pembongkaran akan diberi ganti satu unit rusun. "Sama seperti di Kampung Pulo sebelah," ujar Mardi.