Menurut dia, penggunaan narkoba di dalam diskotek tidak marak lagi.
"Sekarang diskotek itu banyak bikin event musik, misalnya mendatangkan grup band. Event-event seperti itu bisa menekan penggunaan dan peredaran narkoba dibanding cuma diisi sama house music terus," ujar Gea.
Menurut Gea, upaya mendorong diskotek agar bebas dari narkoba sangat dipengaruhi peran pemerintah setempat, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu kebijakan ketat dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah menutup tempat hiburan malam yang kedapatan ada narkoba di dalamnya, baik narkoba dari pihak manajemen atau yang dibawa oleh pengunjung.
Penutupan Mille's
Saat ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta tengah mematangkan rencana penutupan diskotek Mille's.
(Baca juga: Pihak Diskotek Mille's Minta Dibuktikan jika Mereka Salah)
Diskotek tersebut akan ditutup karena ada dua kali didapati narkoba di sana, yakni pada Mei 2016 dan pada Sabtu (8/10/2016).
Pada hari Sabtu lalu, anggota Polres Metro Tangerang, AKP Sunarto, kedapatan membawa narkoba saat berada di dalam Mille's.
Sunarto pun diamankan dan diperiksa untuk dugaan kepemilikan narkoba. Berdasarkan informasi sementara, Sunarto baru diketahui sebagai pengguna atau pemakai.
Terkait masalah ini, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa ia akan lebih kejam terhadap pihak pengelola diskotek.
Ia tidak akan memberi toleransi apabila ada narkoba yang masuk ke sana.
"Kami tambahin aturannya, kamu harus geledah tamu Anda. Kalau sampai tamu Anda bawa (narkoba), tetapi Anda mengaku enggak ada transaksi, tetap saya tutup," ucap Basuki.
(Baca juga: Pemprov DKI Akan Buat Larangan Remaja Beli Minuman Keras dan Masuk Diskotek)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.