Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Hiburan Malam di Tengah Dilema Narkoba dan Pendulang Pendapatan DKI

Kompas.com - 12/10/2016, 15:50 WIB

"Maret 2016 kami sudah mengingatkan pengelola 10 tempat hiburan malam di kompleks Lokasari ini agar tempat yang mereka kelola tidak dijadikan bisnis narkoba. Nyatanya, Mei 2016, diskotek ini justru mendapat peringatan dari Disparbud," katanya.

Dilema

Sepengamatan Kompas, sejak era Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, bisnis tempat hiburan malam menjadi salah satu unsur industri pariwisata dan menjadi andalan pendulang pendapatan asli daerah DKI dan menjadi lapangan kerja dengan penghasilan layak kalangan tenaga kerja lulusan SD dan SMP.

Posisinya nyaris tak pernah berubah, di peringkat kedua di bawah pendapatan dari pajak kendaraan bermotor.

"Sampai sekarang pun masih," kata Anhar.

Menjadi bermasalah karena sebagian besar sentra tempat hiburan malam ini menjadi tempat bertransaksi dan tempat mengonsumsi sabu dan ekstasi.

"Terbanyak di Jakarta Barat, diikuti Jakarta Utara, dan Selatan," ungkap Anhar.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi Nugroho yang mantan Kapolres Metro Jakarta Barat menambahkan, kawasan tempat hiburan malam di wilayahnya yang paling rawan narkoba masih di sekitar Mangga Besar.

Kata Anhar, arena narkoba di sentra tempat hiburan malam cepat meluas karena praktik pemerasan dan persekongkolan aparat.

"Dari kewajiban pengeluaran para pengusaha tempat hiburan malam ini, 70 persen pendapatan mereka masuk ke kas daerah, 30 persen lainnya masuk ke para 'penguasa ruang' tempat hiburan malam ini," ujar Anhar yang Juli lalu memilih melepaskan jabatan Ketua Asosiasi Tempat Hiburan Jakarta.

Menurut dia, sebenarnya jika Pemprov DKI bersama kekuatan tiga pilar (TNI, Polri, Satpol PP) mampu menjamin setiap tempat hiburan malam bebas dari setoran uang siluman, para pengelola tempat hiburan malam akan dengan senang hati menjaga tempat mereka bebas dari narkoba. (WINDORO ADI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Oktober 2016, di halaman 29 dengan judul "Di Tengah Dilema Narkoba dan Pendulang Pendapatan DKI".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com