Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Baca Puisi Sendiri di Hari Puisi

Kompas.com - 13/10/2016, 01:58 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com--Wakil Presiden M Jusuf Kalla membacakan puisi karya sendiri yang ditulisnya saat berada dalam penerbangan dari Jakarta menuju Ambon pada 2002 pasca kerusuhan di daerah tersebut yang memakan banyak korban jiwa.

Kalla hanya butuh waktu 15 menit untuk membuat puisi tersebut. ""Ïni satu-satunya puisi yang saya buat. Sesudah itu, saya tidak lagi bisa menulis puisi,"ungkap Kalla sebelum membacakan puisinya pada Anugerah Hari Puisi Indonesia yang berlangsung pada Rabu malam, 12 Oktober 2016 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Ambonku, Ambon Kita Semua itu

Empat ratus tahun lalu dunia mencarimu. Dunia ingin hidup nyaman darimu. 

Karena engkau adalah sumber keharuman.

Pala, fuli dan cengkeh dambaan mereka. 

Karena itu dari jauh mereka datang padamu.

Lima tahun lalu engkau terkoyang. 

Bangsa ini sangat tersayat dan dunia ikut tersentak.
Karena deritamu derita bangsa juga. 
Kesulitanmu kesulitan kita semua. Ale rasa beta rasa. 

Hari ini engkau bangun dengan senyum simpul. Bangsa juga turut tersenyum

.....
 
Usai membaca puisi, penonton yang memadati gedung Graha Bakti Budaya pun memberikan tepukan hangat untuk Kalla.

Sebelum membaca puisi, Kalla sempat berpidato. Dia mengatakan, pemerintah menyambut baik hari puisi dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para sastrawan Indonesia yang dinilainya mampu memberikan inspirasi akan makna hidup.

"Pemerintah menyambut baik hari puisi dan mengapresiasi sastrawan karena inspirasinya memberi makna hidup dan penuh dinamika sesuai waktunya," kata Wapres M Jusuf Kalla pada peringatan hari puisi Indonesia di Jakarta, Rabu malam

Pada kesempatan itu Wapres JK juga menyerahkan enam buku antologi puisi 2016 dan enam anugerah puisi Indonesia Antologi tersebut merupakan kumpulam karya 216 penyair dengan 2016 halaman.

Lebih lanjut Wapres mengatakan dengan sastra akan membuat jiwa lebih halus dan memiliki kepekaan rasa. Menurut Wapres hanya bangsa yang mempunyai kehalusan jiwa dan perasaan memiliki spirit yang kuat.

Wapres menjelaskan bahwa hari puisi Indonesia merupakan tanggal lahir penyair Chairil Anwar.

"Kita mengikuti bagaimana Chairil Anwar memberi semangat pada 1945 dengan --Karawang Bekasi-- begitu pula Taufik Ismail memberikan semangat pada tahun 66 sehingga mahasiswa bersemangat dan bersatu," kata Wapres

Menurut Wapres para penyair mampu memberikan semangat luar biasa melalui karyanya. Karena itu Wapres memberikan apresiasi yang tinggi kepada para penyair Indonesia.

Pada kesempatan itu Wapres juga mengucapkan selamat hari puisi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com