Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Djan Faridz: Kami Diakui Warga Jakarta

Kompas.com - 18/10/2016, 11:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tak diakui secara resmi oleh pemerintah, pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz menganggap mereka sebagai pihak yang diakui warga Jakarta.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Sudarto, menyatakan bahwa indikator mereka diakui warga Jakarta adalah keberadaan para kader yang duduk di DPRD DKI.

Menurut Sudarto, semua anggota Fraksi PPP di DPRD DKI adalah bagian dari kubu Djan.

"Kepengurusan kami adalah yang punya legitimasi di masyarakat," kata Sudarto saat dihubungi, Selasa (18/10/2016).

(Baca juga: Dukungan, Kontrak Politik, dan Peci dari PPP Djan Faridz untuk Ahok-Djarot)

Ia kemudian menyindir pengurus PPP kubu Romahurmuziy yang disebutnya bukan orang yang punya nama di masyarakat.

Salah satunya adalah Ketua DPW PPP DKI Abdul Azis yang disebut Sudarto bukan kader yang duduk di DPRD DKI.

"Pengurus PPP Romi di Jakarta adalah pengurus yang tidak punya hubungan yang baik di Jakarta. Ketua DPW-nya saja si Azis bukan orang yang terpilih di DPRD," ujar Sudarto.

Adapun PPP terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu yang dipimpin Djan dan kubu Romahurmuziy.

Sejauh ini, kubu Romahurmuziy yang diakui pemerintah sebagai pengurus PPP yang sah.

(Baca juga: Tidak Akan Memecat, Djan Faridz Justru Janji Calonkan Lulung Jadi Gubernur)

Terkait Pilkada DKI Jakarta 2017, PPP kubu Djan mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon gubernur, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat.

Sementara itu, kubu Romahurmuziy mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Romahurmuziy sebelumnya menyebut dukungan yang diberikan PPP kubu Djan kepada Ahok-Djarot tak berarti apa-apa.

Ia pun menyamakannya dengan peribahasa "Tong kosong nyaring bunyinya".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com