Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boy Rafli: Bom di Tangerang Bisa Bikin Perut Bolong

Kompas.com - 20/10/2016, 15:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, bom aktif yang ditemukan di pos polisi depan sekolah Yupentek, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, berdaya ledak cukup besar.

 

Bom itu bisa melukai bahkan membunuh manusia. "Kalau mengenai tubuh kita, ya lumayan. Perut bisa bolong," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Untungnya, kata Boy, bom yang dilemparkan pelaku berinisial SA ke pos polisi itu tidak meledak.

(Baca: Penusuk Kapolsek di Tangerang Punya 2 Kakak Anggota Polisi)

Bom ditemukan di dekat lokasi penyerangan Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi dan dua personel polisi. Selain bom, ditemukan pula dua senjata tajam. 

Saat ini, polisi masih mempelajari kandungan dan isi bahan peledak itu.

"Sementara dalam upaya untuk mengurai dari bahan peledak yang kita duga masih dalam keadaan hidup dan berbahaya itu sudah diamankan petugas kami," kata Boy.

Polisi masih mendalami dari mana pelaku mendapatkan bom tersebut.

Dari pendalaman itu pula, penyidik bisa mengembangkan apakah SA terafiliasi dengan kelompok tertentu.

"Itu bisa jadi ciri khas kita melangkah ke mana penyelidikannya terhadap background kejahatan dari hasil karyanya itu," kata Boy.

Kejadian ini bermula saat pelaku menempelkan stiker yang diduga mirip lambang ISIS. Polisi lalu mengimbau supaya stiker dilepas, namun pelaku malah menyerang polisi dengan golok.

Anggota polisi yang diserang pertama-tama adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi.

(Baca: Penyerang Polisi di Tangerang Tewas Kehabisan Darah)

Tak lama kemudian, Effendi yang berada tidak jauh dari lokasi berusaha menahan SA, namun Effendi malah ikut diserang.

Masih belum jelas apa motif penyerangan oleh SA. Diduga, SA merupakan anggota Daulah Islamiah jaringan Ciamis, Jawa Barat. Kelompok tersebut diduga terafiliasi jaringan kelompok radikal ISIS.

Kompas TV Ini Identitas Pelaku Penusukan 3 Polisi di Tangerang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com