JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, indeks pembangunan manusia (IPM) di Jakarta mencapai 78,99.
Basuki senang karena itu artinya IPM Jakarta hanya kurang 1,01 dari standar dunia.
"Sekarang IPM DKI 78,99, kurang 1,01 untuk bisa sejajar dengan dunia. Kalau negara maju batasnya kan 80," ujar Basuki atau Ahok di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).
(Baca juga: Ahok: Daripada Dapat Rusun Jelek, Mending Saya Stop)
Ahok mengatakan, usia warga DKI Jakarta rata-rata juga mencapai 78 tahun.
Hal ini, menurut dia, terjadi karena Pemerintah Provinsi DKI melakukan peningkatan pelayanan terhadap warga DKI Jakarta.
Terkait bidang bidang pendidikan misalnya, Basuki menyebut Jakarta lebih unggul dari Yogyakarta.
Berdasarkan data Pemprov DKI, mayoritas anak di Jakarta menempuh pendidikan selama 10 tahun. Selain itu, tingkat putus sekolah di Jakarta hanya 0,4 persen.
Tingginya IPM ini, kata Ahok, diukur dari berapa lama seseorang menikmati pendidikan serta mampu memenuhi kebutuhannya.
(Baca juga: Ahok: Semua Komputer kalau begitu "Made In" KPU Saja)
Beberapa kali, Ahok sempat menyampaikan kepada publik hal-hal yang dinilainya kemajuan di Jakarta dalam beberapa bidang.
Terkait bidang transportasi, Ahok mencontohkan kebijakan naik bus transjakarta gratis bagi sejumlah kelompok warga.
Sementara itu, untuk bidang kesehatan, Ahok mengatakan bahwa Pemprov DKI merupakan provinsi yang menerapkan jaminan kesehatan semesta.
"Pokoknya kalau mau masuk di kelas 3, kita tanggung deh. Mau pakai emas segede jempol juga kita tanggung asalkan mau di kelas 3," ujar Ahok.