Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Rusun Klender Digenangi Air

Kompas.com - 21/10/2016, 20:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Jumat (21/10/2016), menyebabkan genangan di Jalan Nusa Indah, Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Air juga menggenangi kawasan Rusun Perumnas Klender.

Berdasarkan pantauan Beritajakarta.com, rata-rata genangan yang terjadi di sana tingginya 80 sentimeter-100 sentimeter.

(Baca juga: Puluhan Rumah di Cianjur Rusak Diterjang Banjir Bandang)

Genangan ini diduga muncul karena buruknya sistem drainase yang ada. Saluran air selebar lebih kurang dua meter ini dinilai tak mampu menampung debit air yang tinggi.

Pardi (42), warga sekitar, mengatakan bahwa genangan seperti ini kerap terjadi setiap hujan deras. Penyebabnya adalah saluran PHB Nusa Indah yang tak mampu menampung debit air.

"Setiap hujan deras genangan selalu terjadi mencapai satu meter. Kami berharap persoalan ini dicari sumbernya dan ditangani agar tidak ada genangan," kata Pardi.

Tampak ada tiga anggota PPSU yang membersihkan sampah yang menyumbat genangan di lokasi banjir ini.

Hingga pukul 16.00, genangan masih tampak. Genangan juga dimanfaatkan anak-anak warga sekitar untuk berenang.

Terkait hal tersebut, Kasi Pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Timur Josrizal mengatakan, genangan terjadi akibat saluran PHB di pinggir Jalan I Gusti Ngurah Rai, yang sedang ada perbaikan trotoar dan saluran air tersumbat tanah galian.

Saluran air di kawasan itu awalnya akan dikuras dan dinormalisasi. Namun, tidak ada akses masuk alat berat sehingga pengurasan tertunda.

(Baca juga: Genangan di Kemang Surut, Kendaraan Bisa Melintas)

Saat ini, masih dicarikan jalur untuk akses alat berat.

"Kita akan menurunkan alat berat tapi di lokasi banyak pohon besar. Jadi sulit untuk masuk. Kita sedang carikan solusinya," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com