Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Saya Bukan Takut Tikus, Tapi Jijik

Kompas.com - 28/10/2016, 06:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak takut dengan tikus got. Namun, ia merasa jijik melihat hewan yang identik dengan kotor dan jorok itu.

Pernyataan itu disampaikannya usai memantau kegiatan pembasmian tikus got di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).

"Ini baru pertama kan, baru kepikir luar biasa gede-gede. Saya bukan takut ya, tapi geli, jijik," ujar Djarot.

(Baca: Gerakan Basmi Tikus Dimulai di Kemayoran)

Dalam kegiatan pembasmian tikus got di Kemayoran, Djarot memimpin upacara pencanangan yang dilanjutkan pemukulan kentongan tanda dimulainya gerakan yang diinisiasinya itu.

Usai upacara, Djarot langsung diajak untuk melihat lokasi penampungan tikus-tikus got di depan GOR Kemayoran. Tikus-tikus itu diketahui sudah lebih dulu ditangkap sebelum upacara pencanangan.

Namun, wajah Djarot memperlihatkan ekspresi takut dan merasa jijik saat ia ditunjukkan beberapa ekor tikus. Gerakan basmi tikus adalah sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama memburu dan membasmi tikus-tikus got yang ada di permukiman penduduk.

Dalam gerakan ini warga diminta untuk memburu tikus-tikus got yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

(Baca: "Ini Bukti Populasi Tikus di Jakarta Bisa Tidak Terkendali")

Djarot menyatakan kegiatan di Kemayoran merupakan pilot project untuk kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan di seluruh Jakarta. Ia memastikan kegiatan itu akan terus berjalan walaupun nantinya ia harus cuti selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Nanti saya titipkan kepada Pak Asisten Pembangunan dan Pak Wali Kota (Jakarta Pusat) untuk meneruskan ini dibantu dari Dinas Kelautan, Kebersihan, Kesehatan, bekerja sama dengan Pertamanan," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com