Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Elektabilitas Agus-Sylviana 21 Persen, Ahok-Djarot 27,5 Persen, Anies-Sandiaga 23,9 Persen"

Kompas.com - 30/10/2016, 14:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) melakukan survei opini publik menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Survei ini dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 dengan melibatkan 694 responden yang tersebar di 5 kota dan 1 kabupaten di DKI Jakarta.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sebesar 21 persen.

(Baca juga: Survei SMRC: 75 Persen Warga DKI Puas dengan Kinerja Ahok)

Elektabilitas pasangan nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 27,5 persen.

Kemudian, elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 23,9 persen.

Sementara itu, 27,5 persen rensponden belum menentukan pilihannya.

Founder Lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengatakan bahwa elektabilitas Ahok-Djarot menurun.

Namun, pemilih mereka tidak berpindah kepada pasangan Agus-Sylviana ataupun Anies-Sandi.

"Pemilih Ahok-Djarot berpindah ke swing voters (belum menentukan pilihan)," ujar Hendri saat memaparkan hasil survei di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

(Baca juga: Anies: Empat Survei Tempatkan Saya Nomor Dua, Satu Survei Nomor Tiga)

KedaiKOPI juga melakukan survei terkait peluang pasangan lain dalam mengalahkan calon petahana, Ahok-Djarot.

Hasilnya, pasangan Agus-Sylviana 40,1 persen berpeluang mengalahkan Ahok-Djarot, sedangkan Anies-Sandi memiliki peluang 40,6 persen.

Sementara itu, responden yang menyatakan keduanya dapat mengalahkan Ahok-Djarot sebesar 0,1 persen. Kemudian 19,2 persen lainnya tidak menentukan pilihannya.

Adapun survei ini dilakukan secara tatap muka dengan metode multistage random sampling.

Margin of error dalam survei tersebut sebesar 4 persen. Survei tersebut dilakukan menggunakan dana internal lembaga survei KedaiKOPI.

Kompas TV Ahok-Djarot Masih Memimpin Hasil Survei
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com