Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Polda Metro Amankan Demo 4 November

Kompas.com - 02/11/2016, 10:27 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polda Metro Jaya terus bersiap mengamankan aksi demonstrasi dari beberapa organisasi masyarakat (ormas) yang rencananya digelar pada Jumat (4/11/2016). Sejumlah langkah disiapkan demi menjamin keamanan Ibu Kota selama aksi demo itu berlangsung.

Persiapan yang dilakukan mulai dari personel keamanan hingga pendekatan secara persuasif kepada kordinator-kordinator lapangan aksi tersebut. Untuk personel keamanan, Polda Metro Jaya rencananya menyiagakan 20.000 personel dibantu kepolisian daerah lainnya.

Tak hanya dari kepolisian saja, rencananya TNI juga akan membantu mengamankan aksi tersebut.

"Semuanya sudah hampir 20.000 personel untuk melayani pengamanan di Ibu Kota. Perinciannya ada beberapa tambahan personel dari luar Jakarta, seperti Banten, Jabar, Jatim, Lampung, Kalimantan, dan NTT, yang sudah datang ke sini," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

(Baca: Presiden PKS: Jangan Ada Kepentingan Politik Menunggangi Aksi 4 November)

Iriawan menyampaikan, bantuan personel tersebut dikerahkan untuk memastikan situasi Ibu Kota tetap kondusif. Ia menampik bahwa bantuan personel tersebut dikerahkan karena situasi Jakarta sedang genting.

Tak hanya itu, kata Iriawan, dirinya telah melarang personel kepolisian yang mengawal aksi tersebut untuk membawa senjata api dengan peluru tajam.

Mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu pun akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum melaksanakan pengamanan demo untuk memastikan betul tidak ada anggota yang membawa senjata api.

Iriawan menambahkan, kepolisian juga akan menjujung tinggi nilai humanis dalam mengawal aksi demo tersebut.

"Di depan kita layani dengan polwan, kita akan siapkan juga minuman-makanan untuk mem-backup mereka (pendemo)," ucap Iriawan.

Tak cukup dengan menyiapkan personel keamanan, Iriawan juga menemui pimpinan ormas yang akan mengikuti aksi tersebut. Pertemuan dilakukan untuk menyatukan persepsi pentingnya menyampaikan aspirasi secara damai.

Selain itu, Iriawan juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang dihembuskan oleh pihak tak bertanggung jawab. Ia juga meminta kepada masyarakat yang tak mengikuti aksi unjuk rasa tersebut untuk tetap beraktivitas seperti biasa.

"Masyarakat enggak usah khawatir. Tidak ada libur, aktivitas seperti biasa," kata Iriawan.

(Baca: Atribut NU dan Muhammadiyah Dilarang Dibawa Saat Demo 4 November)

Demi terciptanya demonstrasi damai, Iriawan mengeluarkan maklumat Kapolda Metro Jaya bernomor MAK/03/X/2016, tertanggal 31 Oktober 2016.

Dalam maklumat tersebut, Iriawan menyampaikan, setiap aparatur pemerintah, khususnya Polri wajib dan bertanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia.

"Polri wajib menghargai asas legalitas, menghargai prinsip praduga tak bersalah dan menyelenggarakan pengamanan," ujarnya.

Selain kepada anggota Polri, maklumat itu dikeluarkan juga untuk peserta atau penanggung jawab aksi unjuk rasa.

Setiap peserta atau pun penanggung jawab unjuk rasa wajib menghormati hak-hak orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati perundang-undangan yang berlaku, serta menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

(Baca: Maklumat Kapolda Metro Jaya soal Demo 4 November)

Iwan juga melarang peserta dan penanggung jawab aksi unjuk rasa membawa, memiliki menyimpan senjata api, amunisi atau bahan peledak, serta senjata tajam dan senjata pemukul, atau melakukan pelanggaran hukum lainnya.

Pada Jumat (4/11/2016), rencananya demonstrasi akan dimulai dari Masjid Istiqlal dan bergeser ke depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi yang digelar pada 14 Oktober 2016. Saat itu, demonstrasi digelar di depan Kantor Bareskrim dan Balai Kota DKI Jakarta untuk mengkritik kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.


Kompas TV Pemerintah: Beri Waktu Penanganan Kasus Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com