Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rencana Ahok Tinjau Kali Sekretaris Berakhir Ricuh

Kompas.com - 03/11/2016, 10:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Tokoh Agama Berkumpul Serukan Pilkada Damai

Ahok kemudian diamankan polisi ke Polsek Kebon Jeruk. Setibanya di sana, Ahok sempat masuk ke dalam kantor polisi selama sekitar 5 menit.

Tidak diketahui apa yang dilakukannya di dalam kantor polisi. Setelah itu, Ahok keluar dan meladeni wawancara wartawan.

Kepada wartawan, Ahok mengaku sudah mengetahui akan ada aksi penolakan warga tersebut. Dengan berbagai penolakan yang diterima dirinya, Ahok menegaskan tidak akan menambah personel pengamanan maupun memilih-milih tempat blusukan.

"Kalau melihat gerakan kayak begini, kami ke mana pun, mereka akan intai, mereka akan datang. Kami datang, lalu mereka akan datang," kata Ahok.

Ahok menyebut sekelompok warga yang menolak kehadirannya untuk berkampanye di sana, bukanlah merupakan warga asli. Bahkan, dirinya menyebut aksi unjuk rasa itu menunjukkan sifat segelintir warga yang masih belum dewasa dan telah menciderai demokrasi di Indonesia.

"Saya kira, negara tidak boleh takluk pada premanisme," kata Ahok.

Kegiatan hari itu ditutup oleh doa dari seorang ibu yang tiba-tiba datang mencegat Ahok sebelum masuk mobil. Sambil menangis, ibu bernama Umi Fatimah itu mengangkat kedua tangannya dan mendoakan Ahok.

Awalnya, Fatimah mendoakan Ahok dengan bahasa Arab. Setelah itu, barulah Fatimah mendoakan Ahok dengan bahasa Indonesia.

"Ahok lahir di bumi Indonesia?, saya yakin Allah akan memberi yang terbaik. Saya akan berkali-kali meminta kepada Allah memberi hidayah untuk bapak agar menjadi pemimpin semua," kata Fatimah yang mengaku tinggal di Tokyo, Jepang itu.

Sedangkan Ahok terlihat hanya tersenyum sambil mengangguk mendengar doa Fatimah. Ahok sempat berujar "amin" saat Fatimah mengucapkan doanya.

"Tetap berjalan dengan hati yang bersih," kata Fatimah kepada Ahok.

Kemudian Ahok berfoto bersama Fatimah. Setelah itu, barulah Ahok masuk ke dalam mobil menuju kediamannya, di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

(Baca: Kampanyenya Ricuh, Ahok Diangkut Pakai Angkot ke Mapolsek Kebon Jeruk)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com