Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mas Agus, Kami Dikejar seperti Maling, padahal Cuma Dagang"

Kompas.com - 04/11/2016, 17:52 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sri Utami, pedagang kaki lima (PKL) di Loss D Pasar Blok A, Jakarta Selatan, mengeluhkan kepada calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, soal sulitnya berdagang saat ini, di Cipete Utara, Jumat (4/11/2016).

Menurut Sri, sejak ada laporan dari warga via Qlue kepada pihak kelurahan, kini ia tak lagi tenang berdagang. Pasalnya, petugas Satpol PP kini berjaga-jaga di lapak dagangannya sejak pagi. Oleh karena itu, ia dan pedagang lainnya harus bersembunyi bila berdagang.

"Mas Agus, kami dikejar-kejar seperti maling, padahal kami cuma dagang," kata Sri kepada Agus di Cipete Utara, Jakarta Selatan, Jumat (4/11/2016).

Ia berharap Agus bisa mencarikan solusi terbaik baginya. Ia tak ingin kebijakan Agus seperti gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yakni penggusuran.

Sementara itu, Agus menanggapi bahwa ia sudah memiliki sikap terkait PKL. Menurut dia, PKL merupakan penggerak kehidupan ekonomi di bawah.

"Justru harus semakin diberdayakan dengan baik, bukan digusur ataupun dihilangkan dari lokasinya," kata Agus di Cipete Utara, Jakarta. (Baca: "Kami Resah karena Isu Penggusuran, Tolong Mas Agus Bantu")

Menurut dia, perlu ada upaya penataan agar PKL tertib. Penataan itu dengan membuat lingkungan bersih dan terlihat rapi.

"PKL ini bisa memutar roda perekonomian di masyarakat bawah," katanya.

Agus maju bersama pasangannya, calon wakil gubernur Sylviana Murni. Keduanya diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.

Kompas TV Gerilya Agus Yudhoyono-Sylviana di Pilkada (Bag. 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com