Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Yakin Demo 4 November untuk Jegal Ahok

Kompas.com - 05/11/2016, 15:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengecam kericuhan yang terjadi setelak aksi damai 4 November kemarin, Jumat (4/11/2016).

Djarot menyebut unjuk rasa kemarin disusupi oleh aktor politik yang ingin menjegal pencalonan ia dan Ahok.

"Kami kemarin sudah sampaikan hati-hati dengan para penumpang gelap. Mereka yang akan memanfaatkan demo itu untuk kepentingan pribadi dan politiknya."

"Kalau kita lihat eskalasinya mulai dari demo yang pertama kemudian saya juga mendengarkan pidato dari bapak SBY sampai dengan tadi malam dengan berbagai macam statement-statement para elite politik."

"Ini arahnya bukan hanya menuju kepada Pak Ahok, arahnya ingin menjatuhakan pemerintahan yang sedang memimpin," kata Djarot di Jelambar, Jakarta Barat, Sabtu (5/11/2016).

Djarot mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar tidak mengejar ambisi politik jangka pendek dengan mengorbankan masyarakat. Djarot juga menyebut ekonomi terdampak akibat kerusuhan yang terjadi kemarin malam.

Djarot menyayangkan hanya karena pencalonan Ahok sebagai gubernur, demokrasi yang tidak sehat tercipta.

"Demo bukan hanya kasusnya Ahok tapi ada upaya menjegal Ahok dan kalau perlu masuk penjara sehingga tidak bisa maju," katanya.

Djarot menyebut penyampaian aspirasi untuk memproses kasus hukum Ahok hingga pukul 18.00 kemarin patut diakui damai. Namun, akibat provokasi pihak tak bertanggung jawab, demo menjadi ricuh dan melebar tak hanya di ring 1, namun juga Penjaringan, Jakarta Utara.

Djarot mengingatkan bahwa peristiwa 1998 dengan membuat parlemen jalanan, tidak benar. Ia meminta kepada pihak yang tak senang untuk bertanding secara adil.

"Saya sampaikan marilah ayolah kalau mau bertanding yang fair. Mari ya, katanya kita mau adu gagasan, adu ide, adu program. Mari gitu lho ya, yang fair. Lepaskan saja kami, masalah pilkada DKI, pilpres nanti 2019," ujar Djarot.

Kompas TV Polri Beberkan Foto Pelaku Kericuhan Aksi 4 November
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com