Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Anies soal Nasib Guru Honorer...

Kompas.com - 08/11/2016, 07:51 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib guru honorer menjadi salah satu persoalan yang kerap dikeluhkan warga Jakarta saat bertemu dengan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Tak terkecuali saat Anies blusukan di Kampung Belakang, Jakarta Barat, Senin (7/11/2016).

(Baca juga: Anies Diminta Rutin Datangi Kampung Belakang)

Seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru honorer selama belasan tahun meminta Anies memerhatikan nasibnya. Ia tak kunjung diangkat sebagai PNS.

Menanggapi hal itu, Anies berjanji untuk memerhatikan nasib guru honorer. Namun, ia tak akan serta merta langsung mengangkat semua guru honorer di Jakarta.

Anies mengatakan, berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, jumlah guru honorer di Indonesia mengalami peningkatan 10 kali lipat sejak 2000.

"Guru honorer itu tahun 2000, jumlahnya 84.000 guru honorer. Sekarang jumlahnya 820.000. Naiknya 10 kali lipat," kata Anies di Kampung Belakang, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Sementara itu, lanjut dia, penambahan jumlah siswa tak sebanding dengan pertambahan guru honorer yang mencapai 10 kali lipat tersebut. 

Menurut Anies, kondisi ini terjadi lantaran pengangkatan guru honorer secara besar-besaran.

"Saya lebih baik katakan terus terang, daripada menjelang pilkada, semua mau diangkat, pokoknya asal janji. Saya enggak mau," kata dia. 

Kendati demikian, Anies memastikan akan mempriotaskan nasib guru honorer di Jakarta.

(Baca juga: Sandiaga: Waktu Pak Anies Jadi Menteri, KIP Ditolak Sama Pak Basuki)

Namun, tambah dia, pengangkatan guru honorer tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Salah satu sistem yang bisa dilakukan adalah dengan mengangkat guru honorer di tempat yang membutuhkan.

"Bapak, Ibu harus tahu, pengangkatan itu bukan sekadar menjadi pegawai, tetapi kebutuhan terpenuhi," katanya.

Kompas TV Anies Baswedan Berjanji Adakan Festival Bunga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com