Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Petugas Dishubtrans Ditembak di Mampang

Kompas.com - 11/11/2016, 19:03 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Jakarta Selatan, Andri Irwansyah, menjadi korban penembakan di traffic light Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016) malam. Ia ditembak seorang pria tak dikenal dengan airsoft gun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, Andri sedang bertugas untuk mensterilkan jalur transjakarta.

Saat melihat sepeda motor yang dikendarai pelaku hendak menerobos jalur, Andri langsung menutup portal jalur tersebut.

"Pelaku berbalik arah dan mengambil jalur arteri. Saat tiba di dekat korban, pelaku mengeluarkan kata-kata kotor," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/11/2016).

(BacaPetugas Dishubtrans Ditembak "Airsoft Gun" di Mampang.)

Meski dihina pelaku, kata Awi, Andri berusaha tak menanggapinya. Andri, lanjut Awi, menepuk bagian pundak pelaku sambil menyampaikan bahwa ia hanya menjalankan tugas.

Pelaku malah tersinggung. Ia langsung mengeluarkan airsoft gun jenis MP-654K berwarna hitam dan mengarahkannya ke Andri sambil meminta agar portal tersebut kembali dibuka.

"Buka enggak! Kalau enggak dibuka, saya tembak kamu!" ucap Awi menirukan perkataan pelaku.

Karena Andri tak kunjung membuka portal tersebut, pelaku langsung menembakkan airsoft gun miliknya ke arah korban. Andri berusaha melawan dan hendak menangkap pelaku hingga sepeda motor pelaku miring ke separator jalur transjakarta.

Andri berhasil mengambil senjata airsoft gun tersebut dan meringkus pelaku.

"Saat itu arus lalu lintas sedang padat. Kendaraan yang ada di belakang terus membunyikan klakson. Korban akhirnya melepaskan pelaku," kata Awi.

Awi mengungkapkan, Andri baru melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian pada Kamis (10/11/2016) siang. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com