Mulai memulung
Yuli memperlakukan Nurseha seperti anaknya sendiri. Ia memandikan bocah itu, menyuapi makan, dan tidur bertiga bersama suaminya dengan Nurseha. Namun, bocah itu mulai mengikuti pekerjaan suaminya menulung botol bekas.
Awalnya Yuli mengaku melarang. "Tapi dia bilang buat cari uang jajan. Saya enggak pernah nyuruh. Akhirnya dia nyari sendiri botol di sekitar sini pakai kantong. Dia itu kalau nyari botol enggak mau jalan bareng sama suami saya, maunya sendiri," ujar Yuli.
Nurseha biasa memulung botol pada malam hari selama sekitar satu jam lalu pulang lagi ke rumah Yuli. Siangnya bocah itu di rumah atau bermain.
Yuli mengatakan, sebenarnya Nurseha hanya bisa mendapat 5 botol saja dan beberapa kardus bekas. Tapi, banyak yang kasihan dengan bocah itu.
"Dapat botolnya enggak banyak, paling lima. Tapi dia biasa dikasih orang uang. Karena banyak yang kasihan sama dia," ujar Yuli.
Nurseha pernah mendapat uang Rp 120.000 dari pemberian orang. Bocah itu suka menyerahkan uangnya ke Yuli.
"Katanya buat beli beras. Tapi sama saya disimpan, buat beli baju, celana, sama sendal buat dia. Kadang juga dia sering minta uang jajan saya kasih pakai uang itu," ujar Yuli.
Yuli sempat berniat menyekolahkan Nurseha di pengajian. Bahkan, ia sudah membelikan baju koko untuk Nurseha.
"Tapi keburu diambil sama orang yayasan. Karena saya enggak bisa mutusin, saya diajak sama orang yayasan buat cari Bapaknya semalam," ujar Yuli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.