Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Kampung Nelayan, Sandiaga Bawa Tim Advokasi

Kompas.com - 18/11/2016, 11:57 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno membawa sejumlah tim advokasinya saat mendatangi warga di Kampung Nelayan, blok empang, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (18/11/2016).

Sandiaga menjelaskan, tim advokasi tersebut akan membantu warga Kampung Nelayan untuk mendapatkan hak mereka. Salah satunya untuk mendapatkan status resmi secara administratif di Kelurahan Pluit.

Meski memiliki KTP DKI, warga di Kampung Nelayan belum memiliki RT/RW. Seluruh warga menggunakan RT/RW di daerah terdekat membuat KTP.

"Tim advokasi akan memastikan apa yang diinginkan warga masih dalam koridor hukum," ujar Sandiaga di Kampung Nelayan, Jumat.

Sandiaga menambahkan, tim advokasi itu juga akan mewakili warga Kampung Nelayan untuk berdiskusi dengan pemerintah perihal penataan kampung tersebut. Warga mengeluhkan terkait kabar yang beredar bahwa permukiman mereka akan digusur oleh pemerintah untuk dijadikan sentra perikanan.

Sandiaga menjanjikan, tim advokasi yang dihadirkannya akan memetakan setiap daerah untuk mengkaji hak-hak yang mereka miliki secara hukum.

"Kami pastikan di sini ditata bukan main asal gusur. Masa yang punya uang dikasih lahan yang enggak punya uang digusur," ujar Sandiaga. (Baca: Sandiaga Ingin Jadikan Kampung Nelayan di Jakarta seperti di San Francisco)

Sandiaga dipasangkan dengan Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017. Anies-Sandiaga mendapat nomor pemilih tiga pada Pilkada DKI yang akan digelar 15 Februari 2017.

Kompas TV Sandiaga Prihatin dengan Bau Sampah di Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com