Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbincangan "Netizen" soal Penistaan Agama Tenggelamkan Pembahasan Program Cagub-Cawagub

Kompas.com - 21/11/2016, 17:50 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PoliticaWave, Yose Rizal, mengatakan, topik pembahasan netizen di media sosial terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 cenderung bergeser, dari semula mengenai program dan kebijakan tiap calon gubernur dan calon wakil gubernur, menjadi pembicaraan tentang dugaan penistaan agama oleh salah satu calon gubernur, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

PoliticaWave merupakan lembaga survei yang melakukan monitoring dan memantau fenomena percakapan di media sosial.

"Akibat maraknya perbincangan tentang dugaan penistaan agama dan hal-hal terkait itu, soal program-program jadi cukup tenggelam. Padahal masyarakat Jakarta sudah terbiasa dengan menagih janji para calon lewat program-program, apa saja rencana para pasangan calon bagi Jakarta lima tahun ke depan," kata Yose saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/11/2016) sore.

(Baca juga: Ahok Optimis Tak Bersalah dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama)

Jika dibandingkan dengan data perbincangan di media sosial pada Pilpres 2014 lalu, Yose menilai suasana perdebatan netizen lebih panas pada saat ini.

Bahkan, hampir tidak ada netizen yang akhirnya sama-sama sepakat setelah sebelumnya berdebat mengenai suatu hal.

Yose juga meyakini, saking seringnya topik percakapan itu dibahas, perlahan-lahan telah terjadi apa yang dinamakan sebagai polarisasi di media sosial, yakni antara kelompok yang yakin Basuki bersalah dan kelompok yang menganggap Basuki tidak bersalah.

(Baca juga: Gerakan Pengawal Fatwa MUI: Selama Ini Tersangka Penistaan Agama Selalu Ditahan)

Informasi dan pembicaraan seputar itu turut dijadikan pendukung oleh netizen saat menulis sesuatu di media sosial, seperti kegiatan Basuki hingga rencana demo susulan.

"Netizen sekarang banyak mengutip artikel di website berita tertentu yang semakin menguatkan keyakinan mereka. Sekali pun beritanya dari media abal-abal, bukan media nasional, yang penting beritanya sesuai dengan pendapat mereka. Itu semakin membentuk polarisasi yang disebutkan tadi," tutur Yose.

Kompas TV Peluang Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017 Menipis?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com