Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rawa Buaya Minta Sylviana Ubah Zonasi Pergudangan Jadi Zonasi Perumahan

Kompas.com - 24/11/2016, 15:19 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Rawa Buaya meminta kepada calon wakil gubernur DKI Sylviana Murni untuk menjadikan kawasan di Kelurahan Rawa Buaya sebagai zona yang diperuntukkan untuk perumahan.

Keluhan disampaikan saat Sylviana mendatangi permukiman warga Rawa Buaya sebagai bagian dari tahapan kampanye, Kamis (24/11/2016).

Warga mengatakan, zona di Kelurahan Rawa Buaya termasuk dalam zona peruntukan pergudangan. Itu mengapa, sampai saai ini, rumah-rumah yang berdiri di kawasan itu belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).

"Di sini memang zona pergudangan Bu, kalau bisa dibantu Bu," ujar warga.

Menjawab keluhan warga, Sylviana menjelaskan, Pemprov DKI tidak bisa seenaknya mengubah kebijakan tata ruang Jakarta. Sylviana mengatakan, evaluasi tata ruang harus dikaji bersama pihak terkait termasuk DPRD.

"Kan peruntukannya memang bukan hunian kan, untuk industri. Nah, kalau seandainya mau diubah, ada Perda, nanti ada masa revisi tata ruang, nanti kita bahas," ujar Sylviana.

Di samping itu, ada juga warga yang mengeluhkan wacana full day school dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurut warga, wacana itu bisa mengurangi waktu anak-anak untuk memperdalam ilmu agama sepulang sekolah.

Sylviana mengatakan, wacana tersebut ditujukan agar para siswa melakukan kegiatan yang bermanfaat di sekolah.

Akan tetapi, jika wacana itu terealiasi, Sylviana mengatakan seluruh pemerintah provinsi di Indonesia termasuk Jakarta akan menyesuaikan program tersebut dengan kondisi di wilayahnya.

"Akan ada Pergub yang disesuaikan dengan masing-masing daerah. Karena nggak semua policy (itu) pas (sesuai kondisi), makanya kami ingin semuanya duduk bareng," ujar Sylviana.

Kompas TV Sosok Lembut Sylviana di Tengah Kerasnya Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com