Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Ingin Bangun Jiwa Korsa di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta

Kompas.com - 29/11/2016, 10:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, kerap memimpin yel-yel secara spontan saat berhadapan dengan pendukungnya. Dari sejumlah yel-yel itu, ada beberapa yang kini selalu digunakan para pendukung untuk menyambut dan mengiringi Agus blusukan.

Kepada pewarta pada Senin (28/11/2016) malam, Agus menceritakan apa yang membuat dia sering melakukan hal seperti itu.

"Semangat selama di TNI adalah membangun jiwa korsa, spirit. Jadi, jangan heran kalau saya suka memimpin yel-yel sendiri, dan saya akan bawa value itu jika Insya Allah dapat memimpin Jakarta," kata Agus.

(Baca: Agus: Saya Makin Senang kalau Diremehkan)

Jiwa korsa yang dimaksud Agus merujuk pada semangat kebersamaan, kesetiaan, solidaritas, dan rasa bangga terhadap tempatnya mengabdi, dalam hal ini DKI Jakarta jika Agus memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Nilai ini dianggap perlu karena PNS (pegawai negeri sipil) bisa dilatih untuk memiliki rasa hormat terhadap pekerjaannya, yakni melayani masyarakat Jakarta.

Ketika PNS menjunjung tinggi jiwa korsa, Agus berharap profesionalismenya akan meningkat dan tidak melakukan hal menyimpang seperti korupsi.

"Saya yakin spirit seperti itu akan membangun kebanggaan yang positif," tutur Agus.

Model kampanye tiga calon gubernur DKI Jakarta, yakni Agus, Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan memang berbeda-beda. Jika Agus selalu membawa pengalamannya selama mengabdi di TNI, Basuki lebih mengutamakan dialog dengan warga mengenai program dan kebijakannya dalam memimpin Jakarta.

Hal itu dibuktikan dengan dibukanya Rumah Lembang, rumah tempat Basuki dan warga bisa tatap muka di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara Anies lebih gencar blusukan, menemui warga, menyampaikan program-programnya, dan berdialog dengan warga sekitar.

Kompas TV Elektabilitas Agus-Sylvi Ungguli Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com