JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, berpendapat, tingginya persentase undecided voters dalam survei Poltracking Indonesia yang dirilis beberapa hari lalu merupakan gambaran tingginya pemilih calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Ia menilai undecided voters itu adalah pemilih Ahok-Djarot yang memilih diam untuk saat ini.
"Karena, riset internal PDI-P itu menyatakan kalau pemilih Ahok-Djarot masih solid," kata Eva dalam acara bedah buku "Semua Melawan Ahok" di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
(Baca juga: Sandiaga: Yang Bisa Memenangi "Undecided Voters" Akan Memuncaki Pilkada )
Eva juga mengamati pola sikap warga Jakarta yang dia sebut sebagai pemilih Basuki-Djarot yang memilih diam itu.
Kecenderungan untuk diam atau tidak menentukan pilihan dalam sejumlah survei ini, kata dia, disebabkan maraknya praktik curang lembaga survei tertentu yang sengaja mengincar pemilih Basuki-Djarot.
"Setahu saya, kalau survei bayaran, itu kan ada tim sapu bersihnya, makanya mereka memilih aman dengan tidak memilih siapa-siapa di survei itu," ujar Eva.
Menurut dia, setiap ada survei yang dirilis lembaga tertentu, hasilnya akan selalu dibandingkan dengan data di internal tim pemenangan Basuki-Djarot, khususnya data dari bagian riset.
Perbandingan data dilakukan guna menguji keakuratan survei-survei yang marak dilakukan selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis pada Minggu (27/11/2016) kemarin menampilkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, dengan tingkat elektabilitas 27,29 persen dari total responden.
(Baca juga: Survei Charta Politika: Anies Unggul bila "Head To Head" dengan Agus atau Ahok)
Kemudian, pasangan Basuki-Djarot mendapat 22 persen, serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 20,42 persen.
Selebihnya, sebanyak 29,66 persen responden dalam survei ini menyatakan belum memiliki pilihan.
Survei dilaksanakan pada tanggal 7 sampai 17 November 2016, dengan menggunakan metode multi stage random sampling.
Jumlah responden dalam survei ini adalah 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Survei tersebut dibiayai oleh pihak internal lembaga survei Poltracking Indonesia.