Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Merawat Persatuan dari Monas

Kompas.com - 30/11/2016, 12:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Suasana kebangsaan kental terasa di Silang Monas sisi barat, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016) pagi. Warga dari berbagai kalangan memadati acara bertema "Nusantara Bersatu" tersebut.

Memasuki wilayah Monas, terlihat baliho pahlawan nasional, di antaranya Jenderal Sudirman, Sultan Hasanuddin, Pattimura, Imam Bonjol, dan MH Thamrin. Terdapat pula layar besar atau videotron yang menayangkan perjuangan merebut kemerdekaan.

Berbagai alutsista, seperti panser Anoa APC, panser intai, panser V-150, dan panser Tarantula, menambah kental suasana kebangsaan di lokasi tersebut.

Mulai dari alim ulama, pegawai negeri sipil (PNS) DKI, aparat kepolisian, tentara, pejabat publik, anak-anak berseragam sekolah, hingga penggemar grup musik Slank alias Slankers mengikuti acara ini.

Menariknya, meskipun baju dan atribut yang mereka gunakan berbeda-beda, tetapi mereka disatukan oleh kain merah putih yang diikat di kepala.

Tak hanya itu, semua pengunjung pada acara tersebut terlihat tak segan berbaur, terutama ketika ada pergelaran tari-tarian tradisional serta penampilan artis lainnya.

Kemudian, semangat persatuan dan kesatuan dilantunkan merdu dalam bait puisi yang dibacakan oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Beberapa tokoh lainnya juga secara bergantian menyampaikan orasi kebangsaan, seperti Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Yenny Wahid, dan sesepuh Majelis Rasulullah Habib Nabil El Musyawa.

Acara ini ditutup dengan penampilan Slank yang membuat banyak warga mendekat ke arah panggung. Slank tampil membawakan lagu-lagu kebangsaan, seperti "Garuda Pancasila" dan "Dari Sabang Sampai Merauke".

Adapun acara ini digagas oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Acara ini bertujuan untuk membuka wawasan seluruh rakyat Indonesia, dan diharapkan tidak menimbulkan opini serta persepsi adanya keberpihakan terkait dengan kondisi politik di wilayah DKI Jakarta saat ini. Acara ini diharapkan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com