Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Acara Halalbihalal Keluarga, Djarot Dapat Sumbangan Rp 45 Juta

Kompas.com - 03/12/2016, 15:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menerima sumbangan Rp 45 juta saat menghadiri acara halalbihalal keluarga besar Djojodigdo di Balai Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2016).

Chiko, salah satu anggota keluarga, mengungkapkan bahwa selama dua hari, sebagian besar keturunan Djojodigdo bersatu untuk mendukung Ahok-Djarot.

Mereka pun sudah mengumpulkan uang untuk kampanye dan rencananya akan mengumpulkan hingga acara selesai.

"Targetnya sebelum pulang jangan bikin malu, harus sampailah Rp 100 juta. Tenang saja, seorang maksimal boleh Rp 75 juta kok," kata Chiko berkelakar.

Chiko mengatakan, ia dan semua yang mengumpulkan sumbangan meyakini Ahok dan Djarot bukanlah koruptor.

Djarot berterima kasih atas sumbangan itu. Ia menyebut dirinya dan Ahok adalah pelayan bagi warga Jakarta.

Sumbangan itu untuk membiayai kampanye yang tak membebani pasangan calon dengan biaya miliaran hingga triliunan rupiah.

"Terima kasih, alhamdulillah, ini baru sekarang terjadi kampanye, rakyat gotong royong. Luar biasa ya, ini yang perlu kita wujudkan di Jakarta, pelayan atau jongos yang jujur kita dukung dan pilih. Supaya dia tidak korupsi, yang bayari juragannya yaitu rakyatnya yang milih jongos-jongos," kata Djarot.

Membuka sumbangan bagi warga menjadi salah satu cara pasangan Ahok-Djarot mengumpulkan dana kampanye.

Sekretaris tim pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily, mengatakan, sumbangan dana yang sudah terkumpul mencapai Rp 659 juta.

(Baca: Ahok-Djarot Sudah Dapat Sumbangan Rp 659 Juta dari Rumah Lembang)

"Hingga hari ke-15 sejak Rumah Lembang dibuka untuk warga, donasi yang terkumpul untuk patungan kampanye Basuki-Djarot mencapai Rp 659.625.888," ujar Ace.

Kompas TV Djarot Resmikan Posko Pemenangan di Cawang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com