JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, ikut berkomentar mengenai aksi "Kita Indonesia" yang digelar di kawasan car free day Bundaran HI pada Minggu (4/12/2016) pagi.
Dalam aksi tersebut ditemukan banyak peserta yang menggunakan atribut partai politik ataupun membawa bendera salah satu partai politik.
Agus menilai, masyarakat Jakarta harus menaati peraturan yang berlaku bahwa di kawasan tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik. Seharusnya pihak penyelenggara tidak melanggarnya.
"Harusnya kita melakukan dalam koridor yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Jakarta. Kita harus konsisten ketika ada aturan tidak boleh menggunakan car free day untuk kegiatan politik, seharusnya itu kita harus hormati bersama," ujar Agus di kawasan Poncol, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: Ahok: Mungkin Pak Sandiaga Tak Mengerti di CFD Enggak Boleh Kegiatan Politik
Agus tak menampik bahwa demokrasi di Ibu Kota ini ruangnya begitu luas. Namun, ia meminta agar ruang yang terbuka luas itu tidak melanggar norma-norma hukum yang berlaku.
"Bagi saya, ruang demokrasi di Jakarta ini memang harus terbuka secara meluas, tetapi tetap bertanggung jawab, tetap berdasarkan koridor hukum, karena kita panglimanya adalah hukum, bukannya politik kekuasaan," ucap dia.
Baca juga: Sandiaga Pertanyakan Konsistensi Pemprov DKI dalam Melarang Kegiatan Politik di Area CFD
Agus menampik bahwa aksi tersebut merupakan tandingan dari kegiatan doa bersama yang diselenggarakan pada 2 Desember 2016 lalu di Monas. Menurut dia, sangat berbahaya jika aksi tersebut disebut tandingan.
Namun, menurut Agus, jika hal tersebut disalahartikan oleh segelintir orang malah makin memperkeruh suasana.
"Janganlah sesama bangsa kita ini diadu-adu dengan kata-kata bertanding kan seperti diadu-adu. Nanti takutnya disalahartikan sehingga kita tidak mencari titik temu dan menyelesaikan permasalahan," kata Agus.
"Sesungguhnya permasalahannya jelas, ada aksi ada reaksi, ada sebab ada akibat. Jangan diperuncing sehingga berakibat semakin membuat konflik dan sekat-sekat di antara kita," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.