"Dalam perjalanan, waktu setahun sebelum pendaftaran untuk calon, saya sudah berkumpul dengan kawan-kawan dari partai lain di DPRD. Kita sepakat untuk dukung yang lain. Kita punya istilah 'ABA', asal bukan Ahok, tetapi calon yang menentukan itu DPP, akhirnya berubah semua," kata Boy.
Namun, persatuan anggota legislatif itu pecah setelah partai mereka masing-masing menentukan pilihannya. Mereka kini mendukung calon yang diusung partai masing-masing.
(Baca juga: Kader PDI-P Ada yang Membelot Dukung Anies-Sandi, Djarot Bilang "Biarin Saja")
Boy membantah mundurnya ia dari PDI-P lantaran sakit hati. Ia mengatakan, jika memang sejak awal ia mengincar jabatan, hal itu sudah dilakukannya.
Boy membangun namanya di DKI dimulai dari 1999 ketika PDI-P pertama dibentuk. Ia memulai kariernya dari bawah, hingga lama-lama mengakar di DKI.
Boy tercatat pernah menduduki kursi Wakil Ketua DPC PDI-P Jakarta Selatan lalu menjadi Ketua DPC PDI-P Jakarta Selatan pada 2005.
Pada Pilkada DKI 2012, Boy sempat berniat ikut dalam seleksi kandidat cagub dari PDI-P. Namun, ia mengurungkan niat tersebut.
Boy justru memilih untuk memenangkan Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Ia kemudian memilih tempat di legislatif.
Boy sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Kemudian pada 2014, ketika Jokowi akan melenggang ke pemilihan presiden, Boy sempat diusulkan untuk menjadi wagub DKI Jakarta setelah Ahok naik jabatan menjadi gubernur.
Ternyata, pada akhirnya, Boy tidak jadi dipilih. Posisi wagub DKI Jakarta kemudian dijabat Djarot Saiful Hidayat.
Boy lantas memilih aktif di partai dengan mengalahkan cucu Soekarno yang juga keponakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarnoputri, dalam Pemilihan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2015-2020.
Namun, kursi tersebut tak lama ia tempati. Boy mulai merasa tidak nyaman dengan PDI-P, apalagi setelah Ahok seolah semakin kuat.
Meskipun kini tidak lagi menjabat di PDI-P, Boy masih memiliki pengaruh, setidaknya di lingkaran loyalisnya.
Menurut Boy, selain loyalisnya di Jakarta Barat, masih ada loyalis lainnya yang akan ikut membelot dan melepas seragamnya dalam waktu dekat.
(Baca juga: Boy Sadikin Sebut Pengurus DPC PDI-P Lainnya Akan Dukung Anies-Sandi)
Ia menegaskan, keinginan para loyalisnya untuk mendukung Anies-Sandiaga ini datang dari masing-masing individu, atau tanpa paksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.