Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bus Berstiker Parpol, Pemprov DKI Minta Keterangan dari Pihak Transjakarta

Kompas.com - 05/12/2016, 12:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, pihaknya tengah meminta keterangan lengkap dari pihak PT Transjakarta terkait bus transjakarta yang ditempeli stiker dengan nama partai politik tertentu pada aksi "Kita Indonesia", Minggu (4/12/2016).

"Transjakarta hari ini sedang dimintai keterangan karena dirutnya juga terkejut setelah saya tegur dan ternyata ada bus transjakarta juga yang keluar jalur. Saya minta supaya konsekuen, sesuai dengan aturan," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/12/2016).

(Baca juga: Penjelasan Nasdem soal Bus Transjakarta yang Ditempeli Stiker Nama Partai Itu)

Menurut Sumarsono, pihaknya belum mengetahui mengapa bus transjakarta itu bisa sampai keluar dari koridornya dan turut berpartisipasi dalam aksi "Kita Indonesia".

Sumarsono memastikan, informasi yang didapat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan jadi bahan pertimbangannya untuk menentukan sanksi.

"Kami belum bisa membicarakan lebih lanjut karena memang masih proses, tetapi, kalau memang bus transjakarta digunakan sendiri tanpa aturan dan keluar dari rambu yang berlaku, ya kami beri tindakan. Tidak boleh seenaknya, harus tertib," tutur Sumarsono.

Dari informasi sementara yang didapat Sumarsono, penggunaan bus transjakarta untuk aksi kemarin karena ada partisipan aksi yang terburu-buru dan busnya mengalami kendala sehingga tidak bisa jalan.

Mereka pun akhirnya menggunakan bus transjakarta untuk diantar sampai ke Bundaran Hotel Indonesia, tempat aksi berlangsung.

"Disewakan atau dipinjamkan, kami belum tahu, tetapi ini tetap saya kira tidak dibenarkan andaikata itu disewakan," ujar dia.

(Baca juga: Beredar Foto Bus Transjakarta dengan Stiker Nama Partai, Ini Kata Dirut Transjakarta )

Sebelumnya, sempat beredar di media sosial foto-foto bus transjakarta yang ditempeli stiker bertuliskan "DPD Partai Nasdem".

Bus dalam foto itu disebut-sebut digunakan untuk mengangkut warga menuju aksi "Kita Indonesia" di kawasan hari bebas kendaraan bermotor.

Kompas TV Parade Kebudayaan "Kita Indonesia" di Bundaran HI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com