Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.201 Penghuni Lapas dan Rutan di Jakarta Masuk DPT

Kompas.com - 09/12/2016, 10:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 5.201 penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) yang ada di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada DKI 2017.

Ketua Pokja Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih KPUD DKI Jakarta Moch Siddik Sabri menyampaikan, pendataan penghuni lapas dan rutan tersebut berasal dari data awal yang diberikan pihak lapas dan rutan.

(Baca juga: Penetapan DPT Pilkada DKI, Pemilih di Jakarta Timur Paling Banyak)

Data awal itu seperti tempat tanggal lahir, alamat, atau nama penghuni lapas atau rutan tersebut.

Selanjutnya, bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, petugas KPUD akan memeriksa apakah data tersebut cocok dengan data milik Dinas Dukcapil DKI Jakarta atau tidak.

"Kami berusaha agar rutan dan lapas berikan data yang jelas, yaitu tempat tanggal lahir. Dan kalau dukung nama ayah, ibu, jenis kelamin, dan alamat," ujar Siddik saat rapat pleno rekapitulasi DPT di Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).

Adapun DPT di lapas dan rutan di Jakarta Timur sebanyak 4.179 pemilih dari jumlah penghuni sebanyak 7.673 orang.

Rinciannya, Lapas Cipinang sebanyak 1.221 pemilih dari 2.192 penghuni lapas, Lapas Narkotika sebanyak 1.324 dari 2.414 penghuni lapas, Rutan Cipinang sebanyak 1.477 pemilih dari 2.520 penghuni rutan, dan Rutan Pondok Bambu sebanyak 157 pemilih dari 547 penghuni.

Sementara itu, ada 1.022 pemilih dari lapas dan rutan di Jakarta Pusat, yang terbagi dalam Lapas Salemba sebanyak 163 pemilih dan Rutan Salemba sebanyak 859 pemilih.

"Kesulitan kami adalah melengkapi NIK (nomor induk kependudukan) dan KK (kartu keluarga) untuk warga binaan di rutan lapas. Kami ingin pastikan apakah di rutan dan lapas itu sebagian atau semua warga DKI (pemilih DKI)," ujar Siddik.

KPUD DKI Jakarta menetapkan jumlah DPT pada Pilkada DKI sebanyak 7.108.589 pemilih. (Baca juga: Lakukan Rekapitulasi, KPU DKI Sebut Pemilih di Jakarta 7,1 Juta Orang)

Kompas TV Survei Poltracking: Elektabilitas Agus-Sylvi Unggul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com