Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Saya Menghindari Jakarta Patronnya Singapura

Kompas.com - 09/12/2016, 19:21 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, tak sepakat bila Jakarta dijadikan seperti Singapura. Menurut dia, Jakarta memiliki identitas sendiri.

"Saya menghindari untuk mengatakan (Jakarta) patronnya adalah Singapura atau Kuala Lumpur atau New York City, tak seperti itu," kata Agus di Tambora, Jakarta Barat, Jumat (9/12/2016).

Agus mengatakan tak menginginkan kata patron buat Jakarta. Baginya, Jakarta bisa mengadopsi hal positif, relevan dan kontekstual bagi Jakarta.

Agus sepakat membangun Jakarta menjadi kota modern dan beradab. Namun pembangunan itu harus mencirikan Jakarta dan Indonesia. (Baca: Jika "Kontraknya" Dilanjutkan, Ahok Janji Jakarta seperti Singapura pada 2018)

"Karena saya meyakini bahwa sebetulnya kita sendiri punya kekayaan dan keunikan dan bukan kah keunikan di masing-masing negara yang jadi daya tariknya," kata dia.

Menurut Agus, ada beberapa pembangun yang bisa ditonjolkan di Jakarta, mulai dari Betawi hingga pembangunan dengan akulturasi budaya lainnya. Agus mengatakan Jakarta milik semua. Bahkan, kata dia, Jakarta adalah melting pot (tempat berkumpul) dari berbagai kebudayaan yang ada di indonesia. (Baca: Ingin Jakarta seperti Paris, Sandiaga Niat Buat Banyak Pasar Malam)

"Ini menjadikan Jakarta semakin unik setiap harinya. Tapi maksud saya, jangan kita mencoba untuk mereplikasi apa yang kita lihat, katakanlah di negara barat yang dianggap maju kotanya. (Itu) belum tentu cocok jika diterapkan 100 persen di sini (Jakarta)," kata dia.

Calon Gubernur DKI Jakarta perahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya berjanji menjadikan Jakarta seperti Singapura, dalam segi teknologi dan infrastruktur. 

 

Kompas TV Agus Yudhoyono Kunjungi Warga Cipayung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com