Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koper Sarah Sechan Tertinggal Saat Gunakan Garuda Indonesia

Kompas.com - 19/12/2016, 11:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia rute Melbourne-Jakarta, pembawa acara Sarah Sechan, mengeluhkan layanan para kru yang membuat dia kerepotan menunggu koper saat sudah tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (18/12/2016).

Keluhan itu disampaikan Sarah melalui akun Twitter miliknya, @sarseh. "Oh soetta terminal 3, untuk apa ada label prioritas di koper, kalau hrs nunggu lama? koper ekonomi sdh kosong, prioritas belum keluar juga," demikian tweet Sarah saat kali pertama menceritakan apa yang dia alami.

Pada tweet berikutnya, Sarah menceritakan bahwa dia menempuh perjalanan dari Melbourne ke Jakarta dengan transit di Denpasar, Bali. Kemudian, Sarah menyampaikan sindiran kepada kru Garuda Indonesia yang disebut salah menaruh koper ke pesawat lain.

"GREAT JOB to the ground staff of GA653 yg taruh koper penumpang ke flight GA411!!! Which will arrive another hour!!! cerdas!" tambah Sarah.

Menurut informasi yang diterima Sarah, penjelasan kru Garuda Indonesia tentang koper yang tidak terbawa dikarenakan waktu transit yang mepet. Akibatnya, kopernya dialihkan ke penerbangan berikutnya. Namun, Sarah tetap mengeluhkan mengapa tidak ada pemberitahuan resmi dari petugas terkait hal itu.

"flight GA719 melb-dps was great, with excellent staff & pilots. connecting flight GA653 from dps-jkt turned out to be a mess upon arrival," sebut Sarah.

Jeda beberapa menit dari tweet sebelumnya, Sarah turut mempertanyakan hal tersebut dengan mention langsung ke akun Twitter @IndonesiaGaruda. Keluhan Sarah dibalas oleh akun resmi Garuda Indonesia, lalu Sarah diminta untuk bersabar menunggu konfirmasi.

Selang tiga jam setelahnya, Sarah kembali membuat tweet yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap layanan Garuda Indonesia.

"finally able to relax after early start of the day in Melbourne and somehow chaotic end of a lovely vacation due to luggage mess at soetta."

Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal ini dengan menghubungi Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia, Sheila Indira Maharshi, tetapi belum ada respons.

Selain itu, Kompas.com juga telah menghubungi manajer Sarah, Tini, untuk menanyakan bagaimana detail kejadian tersebut, tetapi juga belum ada tanggapan dari yang bersangkutan.

Kompas TV Jasa Servis Koper Jemaah Haji Kebanjiran Order
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com