Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang hingga Akhir Pekan, Awas Pohon Tumbang

Kompas.com - 22/12/2016, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Angin kencang hingga angin ribut masih berpotensi terjadi sampai 24 Desember, menjelang perayaan Natal. Sejumlah dampak yang disebabkan angin kencang perlu diwaspadai, seperti pohon tumbang, tiang roboh, dan rumah ambruk. Angin kencang ini terjadi secara luas di Jabodetabek.

Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Hary Djatmiko, Rabu (21/12), mengatakan, angin kencang dan angin ribut yang terjadi sejak 19 Desember diperkirakan masih berlangsung hingga 24 Desember. Kondisi cuaca itu disebabkan beberapa hal, antara lain daerah sirkulasi pusaran angin di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa.

Hary mengingatkan, kecepatan angin berkisar 30-55 kilometer per jam. Selain pohon tumbang yang biasanya terjadi di Jakarta, lanjut Hary, angin kencang sudah merobohkan bangunan semipermanen di Yogyakarta. "Warga perlu waspada terhadap dampak dari angin kencang ini," ucapnya.

Pada 24 Desember, ujar Hary, juga ada indikasi hujan lebat disertai petir di Jabodetabek.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur Christian Tambora Hutagalung mengatakan, pohon-pohon rindang sudah dipangkas cabang dan dahannya. Ini untuk mengurangi beban pohon saat diterpa angin kencang.

Selama November, tambahnya, pihaknya bersama Institut Pertanian Bogor telah memeriksa beberapa pohon dan menemukan ada tiga pohon keropos dan tumbuh di atas saluran air. Ketiga pohon itu telah ditebang untuk menghindari tumbang.

Dari hasil pemeriksaan sementara, menurut Christian, pohon yang keropos disebabkan pohon berusia tua dan kondisi tanah yang sudah jenuh sehingga akar-akar pohon menjadi lemah. Untuk memperbaiki kondisi tanah, dibutuhkan penataan kawasan yang holistik.

"Penataan itu meliputi penataan kawasan hijau sehingga kualitas tanahnya bisa diperbaiki seperti diganti tanahnya sehingga subur lagi. Akar pohon dapat mengikat kuat di tanah," tuturnya.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan Mohamad Iqbal menuturkan, antisipasi dilakukan dengan pemeliharaan rutin.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto mengakui cuaca buruk mengganggu pengerjaan beberapa proyek, seperti perbaikan drainase di Jalan M Hasibuan dan pembangunan trotoar di Jalan Ahmad Yani. "Kemungkinan proyek itu molor beberapa hari dari target, tetapi tetap dapat rampung akhir tahun ini. Jadi belum meleset dari kontrak," kata Tri. (MDN/IRE/ILO)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Desember 2016, di halaman 26 dengan judul "Angin Kencang hingga Akhir Pekan, Awas Pohon Tumbang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com