Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus AKAP yang Layak Jalan di Jabodetabek Hanya 53 Persen

Kompas.com - 23/12/2016, 12:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga mengatakan, bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang memenuhi standar laik jalan di Jabodetabek hanya 53 persen menjelang libur natal dan tahun 2017 ini.

Sisanya dianggap tak layak beroperasi. "Hasil pengamatan kami mulai tanggal 13 Desember sampai kemarin itu yang laik jalan sekitar 53 persen. Jadi, 47 persennya itu masih tidak laik jalan," ujar Elly saat meninjau bus-bus AKAP di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (23/12/2016).

Elly mengatakan, ada beberapa standar kelaikan jalan yang harus dipenuhi. Uji kelaikan itu dilakukan menggunakan alat-alat tertentu di unit pengujian kendaraan bermotor di setiap daerah.

(Baca juga: Tiga Bus AKAP di Terminal Tanjung Priok Distop Beroperasi )

Menurut Elly, ada bus-bus AKAP yang surat uji kelaikannya masih bagus, tetapi ada pula yang sudah tidak berlaku.

Selain uji tersebut, BPTJ melakukan uji kelaikan berdasarkan pengamatan di terminal-terminal. Ada beberapa hal yang dicek.

"Pertama wipper, apalagi musim hujan, itu wajib ada. Karena musim hujan kayak begini kan sekarang kan di mana-mana hujan, jangan sampai terjadi kecelakaan," kata dia.

Hal lain yang dicek adalah kaca mobil. BPTJ banyak menemukan bus-bus AKAP, khususnya jurusan Sumatera, yang kaca busnya pecah karena dilempari begal.

"Kemudian yang jelas lampu, ban depan enggak boleh gundul, rem tangan. Yang lalu banyak sekali rem tangan yang enggak benar, tetapi sekarang saya cek itu ternyata ada peningkatan. Yang kami cek rata-rata berfungsi dengan baik," ucap Elly.

Selain itu, BPTJ mengecek spidometer dan seatbelt. Menurut Elly, seatbelt itu wajib ada dan digunakan pengemudi.

"Seatbelt cukup penting untuk pengemudi, kalau dia ngerem mendadak, kalau sopirnya kelempar yang kasihan penumpangnya," ujar dia.

BPTJ juga mengecek kesehatan para pengemudi. Salah satunya dengan melakukan tes urine.

"Jadi supaya bukan hanya mobil yang harus laik jalan, tetapi pengemudi juga wajib sehat, laik juga kesehatannya," kata Elly.

(Baca juga: Banyak Bus AKAP yang Perlengkapan Keselamatannya Belum Lengkap )

Untuk meningkatkan kelaikan jalan bus-bus AKAP, Elly mengatakan, harus ada terobosan yang dilakukan. Salah satunya dengan memberikan tanggung jawab penuh kepada perusahaan otobus (PO) untuk melakukan uji kendaraan sendiri.

"Sekarang sebetulnya uji kendaraan itu dilakukan oleh swasta. Jadi oleh PO itu sebetulnya boleh, tetapi nanti disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Sistem ini yang nanti mungkin akan kita coba diskusikan supaya betul-betul yang tanggung jawab PO," ujar Elly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com