Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Keberagaman Natal dari Kampung Sawah...

Kompas.com - 25/12/2016, 06:04 WIB
Kompas TV Khidmatnya Misa Malam Natal di Katedral Jakarta

Selain itu, menurut dia, menerima keberagaman itulah yang membuat kehidupan antar-umat beragama di Kampung Sawah tetap terjaga selalu rukun.

Nalih mengatakan, jika ada isu SARA yang berhembus, warga kampungnya tidak terpancing hingga terbakar emosi.

"Kalau di sini, isu dari luar berhenti di telinga. Tidak terbakar karena yang berbeda agama juga sesama warga bahkan satu keluarga Kampung Sawah," kata Nalih.

(Baca juga: Ibadah Malam Natal di Polewali Berlangsung Tenang dan Khidmad)

Seorang umat Muslim sesuai menuaikan shalat Isya di Masjid Al Jauhar mengatakan, warga Kampung Sawah sangat bangga dengan identitasnya sebagai warga negara yang toleran sehingga tidak mau terpancing isu yang mengundang gesekan antar umat.

"Kami tidak mau mencoreng nama kampung kami yang sudah dikenal toleran. Biarkanlah yang ribut, kami warga yang bangga dengan keberagaman. Setiap Lebaran dan Natal, rasanya sangat meriah jika bersama-sama begini," kata Alimudin warga Kampung Sawah saat melintas di depan gereja.

Seorang ibu yang memiliki warung kopi di pinggir jalan dekat gereja itu juga berharap keberagaman ini bertahan hingga anak cucu.

"Saya Muslim, mereka Kristen. Ibadah masing-masing, tetapi saat bermasyarakat kita sama-sama, semoga akur terus sampai anak cucu nanti," katanya.

Matheus Nalih mengatakan bahwa akar budaya toleransi dan menerima perbedaan adalah benteng utama warga Kampung Sawah sehingga tidak terpancing isu dari luar.

Dialog lintas agama

Toleransi antar-umat beragama di Kampung Sawah tidak hanya terwujud dalam prosesi peribadatan atau perayaan hari raya.

Warga setempat dan pemuka agama juga kerap menggelar dialog lintas agama yang membahas keragaman budaya dan agama di Kampung Sawah.

Kegiatan itu dijadikan ajang saling mengeluarkan pendapat dan mencari solusi atas permasalahan domestik di sana.

"Ada kegiatan namanya 'ngeriung bareng' untuk mengumpulkan perwakilan tokoh lintas agama dan akademisi. Biasanya membahas komitmen bersama agar Kampung Sawah tetap harmonis," ucap Nalih.

"Melalui giat 'ngeriung bareng' yang kental dengan budaya Betawi itu, dibahas juga masalah dan solusi atas kejadian-kejadian tertentu," lanjut dia.

(Baca juga: Saat Pemuda Muslim Ambon Amankan Ibadah Natal di Gereja...)

Selain "ngeriung bareng", juga ada kegiatan bertema "sedekah bumi" yang digelar setiap tanggal 13 Mei.

Kegiatan itu digelar dengan nuansa adat Betawi yang kental sebagai identitas warga Kampung Sawah. "

Sedekah Bumi Setiap 13 Mei. Momen itu menjadi sistem persaudaraan kami," katanya.

"Keberagaman yang ada di Kampung Sawah sebenarnya bagian kecil dari Indonesia yang memang beragam suku dan agama sejak dahulu," ujar Nalih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com