JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta diminta menertibkan seluruh terminal bayangan di sekitar Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, dalam waktu satu bulan ke depan.
"Diberi waktu satu bulan sampai tanggal 28 Januari untuk pembersihan semua terminal bayangan, khususnya bus jurusan Pulau Jawa dan Bali," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/12/2016).
(Baca: Januari 2017, Semua Bus AKAP di Jakarta Timur Wajib Masuk Terminal Pulogebang)
Menurut Sumarsono, adanya terminal bayangan menjadi penyebab utama banyaknya perusahaan otobus (PO) tidak mau masuk ke Terminal Pulogebang.
"Terminal bayangan di Pulogadung sampai Pulogebang nggak ada cara lain harus segera dibersihkan, tidak ada kompromi lagi," ucap dia.
Setelah tiba waktu yang ditentukan tersebut semua aktivitas harus dilakukan di dalam Terminal Pulogebang. Mulai dari penjualan tiket, serta naik dan turunnya penumpang.
"Penjualan tiket nggak boleh lagi sepanjang jalan itu, harus di Pulogebang semua," ujar Sumarsono.
Kebijakan ini diambil untuk meramaikan Terminal Pulogebang karena selama ini terminal terebut dinilai kurang diminati penumpang selama masih banyaknya terminal bayangan.
"Kalau semua masuk ke dalam akan ramai. Toko-toko juga akan mulai diisi oleh pedagang," ungkap Sumarsono.