Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peran Masing-masing Perampok di Pulomas

Kompas.com - 02/01/2017, 08:12 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan tertangkapnya Ridwan Sitorus alias Ius Pane di Medan pada Minggu (1/12/2016), polisi telah membekuk semua perampok yang menyekap 11 orang di Pulomas pada Senin pekan lalu (26/12/2016).

(Baca juga: Polri Cari Motif Lain dalam Kasus Perampokan di Pulomas)

Dua tersangka pertama yang diamankan polisi adalah Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang di sebuah kontrakan di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016).

Malam harinya, polisi menangkap Alfins Bernius Sinaga di kawasan Bekasi juga, sedangkan tersangka lain yang terakhir dibekuk adalah Ius Pane.

Berikut peran mereka masing-masing tersangka:

1. Ramlan Butarbutar

Ia disebut polisi sebagai pimpinan dari komplotan perampok tersebut. Dia juga-lah yang diduga sebagai otak dari perampokan dan pembunuhan tersebut.

Ramlan dikenali dari rekaman kamera CCTV karena jalannya yang pincang akibat penyakit ginjal.

Polisi berhasil mengungkap identitas sosok Ramlan di CCTV setelah Philipus Napitupulu, rekan Ramlan yang tertangkap untuk kejahatan serupa di bulan September, menyebut bahwa sosok pincang itu adalah Ramlan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, Ramlan sudah masuk keluar penjara sejak 2001. Bahkan, Ramlan masuk dalam daftar pencarian orang.

"(Ramlan) yang paling pertama masuk ke rumah korban serta dominan memasukkan korban ke kamar mandi dan membawa senjata api," ucap dia.

(Baca juga: Kelompok Ramlan Cs Enam Kali Merampok di Sukabumi)

Di rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A pada Senin (26/12/2016) sekitar pukul 14.27 WIB, Ramlan menodongkan senjata api kepada sopir yang baru saja masuk ke rumah itu.

Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, Ramlan kembali menodongkan pistolnya kepada pembantu di rumah Dodi. Ia meminta pembantu itu menunjukkan di mana kamar tidur Dodi.

Selain itu, kata Iriawan, Ramlan-lah yang diduga mengunci para korban di kamar mandi.

Bahkan, dia juga yang merusak engsel pintu dan membuang kunci kamar mandi tersebut. Ramlan tewas akibat kehabisan darah setelah ditembak polisi saat penangkapan.

2. Erwin Situmorang

Erwin yang juga ditembak oleh polisi ini mengalami luka-luka. Ia masih dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramatjati. Erwin Situmorang ikut dalam perampokan tersebut. Ia masuk setelah Ramlan terlebih dulu masuk ke rumah Dodi.

Erwin ikut menggeledah barang-barang berharga di Rumah Dodi. Ia diduga lebih banyak berperan setelah perampokan. Ia bertugas menyembunyikan barang bukti.

(Baca juga: Polisi Pertanyakan Alasan Ramlan Cs Pilih Rumah Dodi)

Erwin menitipkan sebuah karung berisi dua pucuk senjata api kepada penjual daun bernama Ginon.

Erwin berpesan, jika dua hari ia tidak mengambil karung tersebut, Ginon diperintahkan untuk memberikan karung serta isinya itu kepada teman Erwin.

Pada Jumat (30/12/2016) sekitar pukul 05.45, teman dari Erwin menyerahkan karung itu kepada kakak perempuan Ginon dan polisi mengamankan senjata itu.

3. Alfins Bernius Sinaga

Sinaga yang merupakan joki ini, berperan sebagai pengemudi mobil yang ditumpangi para pelaku.

Para pelaku berhenti di depan rumah Dodi menggunakan sebuah mobil Suzuki Ertiga berwarna putih dengan plat nomor palsu. Mobil tersebut merupakan mobil sewaan.

Kawanan tersebut telah memantau kawasan perumahan di Pulomas itu sehari sebelumnya atau ada Minggu (25/12/2016).

Mereka sempat makan siang di rumah makan padang dekat Kampus IBM ASMI dan berputar-putar di sekitar Pulomas. Mereka memantau rumah mana yang kiranya bisa dimasuki untuk digasak barang berharganya.

Namun, karena melihat semua rumah tertutup rapat, mereka pun kembali keesokan harinya. Mereka memilih Rumah Dodi karena kebetulan lewat di depan rumah tersebut dan melihat pagar rumah terbuka.

Alfins diciduk polisi di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat, Rabu (28/12/2016).

4. Ridwan Sitorus alias Ius Pane

Pria yang dikenal dengan nama Ius Pane ini disebut polisi sebagai orang dengan peran terkuat setelah Ramlan Butarbutar. Ius berperan menodong dan menyekap para korban.

Dari pantauan kamera CCTV, Ius terlihat menyeret almarhumah Diona yang berumur 16 tahun dari kamarnya di lantai dua. Diona diseret dengan cara dijambak, dipukul menggunakan senjata api, sebelum disekap bersama 10 orang lainnya di kamar mandi.

Ius menjadi tersangka terakhir yang ditangkap oleh polisi. Ia dibekuk saat baru turun dari bus Antar Lintas Sumatera (ALS), di Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi (1/12/2016).

(Baca juga: Kapolda Ungkap Lamanya Pencarian Ius Pane, Buron Perampok Pulomas)

Polisi mengendus jejak Ius setelah mendapat informasi soal tempat tinggal dan kos-kosan Ius yang sempat disinggahi sebelum bertolak ke Medan.

Ius akan bersembunyi di rumah saudaranya di Medan. Ius yang ditangkap tanpa perlawanan itu akan dibawa untuk mengumpilkan barang bukti. Polisi akan menggeledah rumah kontrakan Ius di Bekasi, Jawa Barat.

Ius juga akan dibawa ke lokasi penyewaan mobil yang digunakan mereka untuk merampok.

Selain mengamankan keempat pelaku, polisi menahan Ronald alias Ucok, adik Ramlan Butarbutar yang disebut menyembunyikan Ramlan dan Erwin di rumah kontrakan yang dihuninya.

Penjual daun yang dititipi senjata api, Ginon, dan kakak perempuannya juga diperiksa di Polres Metro Jakarta Timur untuk ketahui keterlibatannya.

(Baca juga: Ius Pane, Buronan Perampokan Pulomas yang Ditangkap Tiba di Jakarta)

Perampokan di kediaman Dodi Triono di Pulomas diwarnai penyekapan dan menewaskan enam orang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (26/12/2016).

Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Ketiga pelaku yang masih hidup, akan dijerat dengan pasal berlapis yaitu Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, dan Pasal 333 KUHP tentang Perampasan Kemerdekaan.

Kompas TV Ridwan Sitorus, Buron Perampokan Pulomas Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com