Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Peringatkan Relawan Pemasang Stiker Agus-Sylvi yang Diprotes Warga

Kompas.com - 02/01/2017, 14:13 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Timur sudah menegur relawan yang memasang stiker pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Relawan pemasang stiker Agus-Sylvi itu diprotes seorang warga, Tetty Pataresia (43), warga Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, melalui akun Facebook-nya.

Relawan itu ditegur karena mengaku perwakilan dari kelurahan, dan bukan mengaku sebagai relawan.

"Kami sudah sampaikan ke orangnya, kalau mau mengecek itu enggak boleh mengaku sebagai petugas kelurahan. Kalau mau melakukan survei, itu kan lembaga surveinya harus didaftarkan ke KPU dan ada aturan-aturan yang harus diikuti kalau misalnya itu survei," ujar Mimah kepada Kompas.com, Senin (2/1/2017).

Selain itu, Mimah menyebut bahwa stiker Agus-Sylvi itu juga tidak sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kampanye Pilkada.

"Dia menempel stiker. Kalau mengacu ke Peraturan KPU, stikernya itu kan enggak sesuai Peraturan KPU 5 x 10 cm," kata dia.

Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi membenarkan adanya teguran tersebut. Sahrozi menyatakan bahwa dia telah menegur langsung relawan yang mendata dan memasang stiker Agus-Sylvi tersebut. Dia juga telah mendatangi rumah Tetty.

"Relawan yang masang sudah saya tegur. Kemarin kan teguran lisan. Kemarin investigasi saja, mencari kebenaran, betul enggak alamatnya (Tetty)," ucap Sahrozi saat dihubungi terpisah.

Selain itu, Sahrozi juga mempertemukan relawan yang merupakan petugas jumantik kelurahan itu dengan Tetty. Sebagai pengawas pemilu, Sahrozi menyebut harus membuat suasana kondusif.

"Waktu itu kami kan cuma mau mengondusifkan suasana. Salah satu tugas kami kan itu. Tidak ada melarang ibu Tetty mem-posting, kami cuma menyarankan saja kalau bisa mendingan dari awal ditolak," tutur Sahrozi.

(Baca: Cerita Warga yang Didatangi Bawaslu Setelah Protes Pendataan Agus-Sylvi)

Tetty menulis pengalamannya didatangi orang yang mengaku petugas kelurahan yang mendata daftar pemilih dan berujung pemasangan stiker Agus-Sylvi.

Belakangan, petugas kelurahan itu diketahui merupakan relawan Agus-Sylvi. Tulisan Tetty di Facebook-nya itu menjadi viral karena dia protes dengan adanya pendataan dan pemasangan stiker tersebut.

Tetty menyebut, dia juga didatangi orang dari Bawaslu bersama pemasang stiker Agus-Sylvi itu.

"Kata dia (Bawaslu), 'Itu postingan ibu udah sampe ribuan komentar. Besok-besok kalau kayak gitu, mending dari awal kalau enggak setuju langsung saja dicopot, atau bilang tidak mau secara tegas, enggak usah pakai nge-share'," ujar Tetty, Minggu (1/1/2017).

Tetty menyatakan, dia mengunggah cerita tersebut ke media sosial agar sampai ke Bawaslu dan ditindaklanjuti.

Kompas TV Warga Tuntut Bawaslu Mengusut Dugaan Politik Uang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com