JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Kepulauan Seribu memastikan mayat laki-laki tanpa kepala yang di temukan perairan Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu bukan merupakan korban meninggal kapal Zahro Express yang terbakar.
Senin pagi, sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan itu. Kepala Sudin PKP Eddy Rudianto mengatakan, mayat tersebut diperkirakan telah meninggal sejak tujuh hari yang lalu.
Ini dibuktikan dari kondisi mayat yang sudah tak memiliki sidik jari lagi. Sedangkan terbakarnya kapal Zahro terjadi Minggu (1/1/2017).
"Dilihat dari kondisi sudah tujuh harian. Dikaitkan yang di Angke (Muara Angke), enggak mungkin ya" ujar Eddy saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/1/2017).
Bekerjasama dengan Polres Kepulauan Seribu, PKP tengah menyelidiki identitas mayat tersebut. Eddy memperkirakan mayat itu bukan berasal dari masyarakat dari Kepulauan Seribu. Ini karena belum ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka.
"Sepertinya bukan orang pulau, karena kalau ada kehilangan ada laporan. Kemungkinan wisatawan," ujar Eddy. (Baca: Mayat Tanpa Kepala dengan Kaus "Pendaki Indonesia" Ditemukan di Perairan Kepulauan Seribu)
Adapun menurut data BNPB, jumlah penumpang yang meninggal akibat insiden kebakaran kapal Zahro Express sebanyak 23 orang. Korban meninggal rata-rata mengalami luka bakar 100 persen.
Pihak BNPB masih berusaha menyisir perairan di sekitar Muara Angke untuk menemukan korban yang masih hilang.