Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ternyata Ada Orang yang Lebih Gila daripada Saya

Kompas.com - 09/01/2017, 23:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengaku terkejut dengan pemilik akun Twitter @kurawa yang membuat buku mengenai perjalanan hidupnya sejak di Belitung Timur, berjudul A Man Called Ahok.

Ia lebih terkejut saat mengetahui banyak orang rela mengeluarkan uang hingga Rp 1 juta untuk membeli buku tersebut.

"Buku yang ada tanda tangan saya, dijual Rp 1 juta. Ternyata ada orang yang lebih gila daripada saya, bahkan sampai ada yang beli (seharga) Rp 5 juta," kata Ahok saat bedah buku A Man Called Ahok itu di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017).

Pada awal peluncuran atau penjualan 100 eksemplar, buku itu dijual seharga Rp 1 juta. Kelebihannya, ada tanda tangan Ahok pada 100 buku tersebut.

Setelah itu, buku tersebut kembali dicetak dan diterbitkan. Kini, buku tersebut dijual seharga Rp 72.000.

Ahok mengaku tak pernah diberi tahu pemilik akun @kurawa, yaitu Rudi Valinka, untuk membukukan perjalanan hidupnya. Saat bertemu, pemilik akun @kurawa hanya meminta izin Ahok untuk membukukan kicauannya.

Hasil penjualan buku itu dapat disumbangkan untuk kampanye Ahok. Namun, Ahok menolak karena sudah menghentikan pencarian dana kampanyenya. Dana kampanyenya sudah terkumpul Rp 50 miliar.

"Saya kaget ada salah satu pengusaha di dunia, dia e-mail saya. Dia bilang, setelah baca buku itu, 'Saya jadi mengerti kamu'. Dulu dia enggak ngerti saya, kurang ajar juga," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com