JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, bercerita kepada warga Jawa Timur tentang penghadangan yang dialami saat blusukan. Dengan logat Jawa, Djarot mengaku hanya bisa sabar jika ada yang melakukan penghadangan.
"Saya tuh dihadang sudah berapa kali. Aku wis sabar, sampai sekarang aku masih sabar. Sabar aja aku," kata Djarot dalam acara ngopi bareng Paguyuban Warga Jawa Timur di Rumah Sarwono, Pasar Minggu, Rabu (11/1/2017).
Sambil berseloroh, Djarot mengatakan dia tidak mungkin masih bersabar jika penghadangan tersebut terjadi di kampung halamannya. Warga Jawa Timur yang hadir dalam kegiatan tersebut tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Djarot.
Djarot menceritakan apa saja tudingan yang pernah dia terima ketika dihadang. Menurutnya, semua tudingan itu kasar, seperti sebutan penista agama, kafir, hingga haram.
"Saya dibilang 'penista agama', 'kafir'. Saya langsung syahadat. Eh haram katanya, aduh sabar aku," kata Djarot.
"Dibilang 'penista agama', saya bilang 'waduh saya sudah haji Pak'. Katanya 'satu grup'. Waduh satu grup, iki opo toh. Wis sing waras ngalahlah," tambah Djarot.
Penghadang Djarot menyebut dia "satu grup" dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang merupakan pasangan calon Djarot pada Pilkada DKI 2017. Ahok dituduh telah menodai agama terkait pidatonya di Kepulauan Seribu pada September tahun lalu.
Di akhir ceritanya, Djarot mengatakan dia tidak takut dengan penghadangan itu. Dia memilih bersabar. Apalagi dia merasa tidak berbuat salah apa-apa.
"Jangan takut sepanjang kita benar dan di jalan yang lurus," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.