Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah KRL "Commuter Line" Beroperasi 24 Jam?

Kompas.com - 13/01/2017, 18:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

RANGKASBITUNG, KOMPAS.com - Saat ini, layanan kereta rel listrik (KRL) commuter line di hampir semua relasi tercatat sudah melayani penumpang hingga hampir tengah malam.

Kereta menuju Bekasi, Bogor, Serpong, dan Tangerang misalnya, tercatat berangkat dari Jakarta terakhir pukul 23.30.

Jika jadwal KRL terakhir melayani hingga pukul 23.30, jadwal KRL pertama yang mulai melayani penumpang di keempat relasi itu adalah sekitar pukul 04.00.

(Baca juga: KRL "Commuter Line" ke Rangkasbitung Mulai Diuji Coba 20 Januari)

Saat ditanya kemungkinan commuter line memperpanjang layanan hingga 24 jam, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila menyatakan hal tersebut tidak pernah direncanakan.

"Kami tidak pernah punya rencana mengubah ini (KRL) jadi 24 jam," kata Fadhila saat berkunjung ke Stasiun Rangkasbitung, Banten, Jumat (13/1/2017).

Menurut Fadhila, tidak ada layanan kereta perkotaan di dunia yang melayani penumpang 24 jam. Ia kemudian mencontohkan layanan kereta yang ada di Tokyo.

Pernyataan Fadhila ini lalu dibenarkan salah satu teknisi JR East asal Jepang yang sedang bertugas di KCJ, Kengo Maeda.

Dalam kesempatan yang sama, Maeda menyatakan, Yamanote Line yang dijalankan JR East di Tokyo hanya melayani penumpang dari pukul 04.30 hingga 01.00.

"Jadi Yamanote Line yang punya JR East aja enggak 24 jam," ujar Fadhila.

Menurut Fadhila, ada standar operasional prosedur terkait pemeliharaan kereta dan pembersihan stasiun yang membuat layanan KRL commuter line tidak pernah bisa 24 jam.

(Baca juga: Februari, "Top Up" "Multitrip" "Commuter Line" Bisa di Luar Stasiun )

Fadhila menyampaikan, PT KCJ membutuhkan waktu minimal 4 jam untuk pemeliharaan kereta-kereta yang digunakan, sedangkan waktu minimal untuk membersihkan stasiun adalah selama dua jam.

Menurut Fadhila, pembersihan stasiun tidak akan bisa optimal selama masih ada penumpang di lokasi. "Jadi semua prosedur itu yang tidak nisa kami langgar," ujar dia.

Kompas TV Tarif KRL "Commuter Line" Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com