Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Kampung Deret Terbentur Masalah Lahan

Kompas.com - 16/01/2017, 19:11 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, realisasi pembangunan kampung deret terkendala masah kepemilikan lahan. Menurut Sumarsono, banyak masalah kepemilikan tanah di lokasi yang akan digarap.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, kata Sumarsono, tidak memberikan rekomendasi untuk membangun kampung deret. Sumarsono menduga, alasannya karena belum ada kejelasan apakah lahan tersebut milik Pemprov DKI atau milik warga.

"Nah sekarang  lahan-lahan itu kan milik negara, di kampung deret sehingga di pemeriksaan BPK, BPK tidak memberikan izin untuk dibangunnya kampung deret. Mungkin karena tidak sesuai dengan peruntukkan" ujar Plt yang disapa Soni, Senin (16/1/2017).

Soni menambahkan, adapun pengganti rencana pembangunan kampung deret ialah penyediaan rumah susun (rusun) bagi warga yang terdampak relokasi. Menurut dia, tak ada perbedaan antara pembangunan kampung deret dengan relokasi warga ke rusun karena sama-sama memberikan hunian layak untuk warga.

"Nah konsekuensinya kampung deret berubah menjadi kampung atas, artinya dibikin rumah susun yang ke atas, gitu lho kira-kira. Sama aja fungsinya, memberikan hunian yang layak buat mereka," ujar Soni.

Pembangunan kampung deret sempat disinggung dalam debat calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (13/1/2016).

(Baca: Anies: Katanya Bangun Kampung Deret, Ternyata Berderet-deret Digusur)

Cagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menanyakan janji pembangunan kampung deret yang sempat dikampanyekan Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama saat maju menjadi cawagub mendampingi Joko Widodo pada Pilkada DKI 2012.

Ahok mengatakan alasannya tidak membangun kampung deret karena tidak ada lagi tanah negara yang bisa dijadikan lokasi pembangunan kampung deret.

"Kenapa kami berhenti? Karena enggak ketemu tanah lagi. Tapi kalau kamu dudukin tanah negara yang lahan hijau, enggak bisa dong bikin kampung deret," ujar Ahok.

(Baca: Jawab Anies soal Kampung Deret, Ahok Sebut Petogogan dan Pejompongan)

Kompas TV Anies Tagih Janji Ahok soal Kampung Deret
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com