Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun MRT Terkena Dampak Perubahan Desain Kereta "Jangkrik"

Kompas.com - 18/01/2017, 13:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengubah bentuk kepala kereta untuk layanan mass rapid transit (MRT) Jakarta, yang dinilainya mirip jangkrik, kemungkinan akan berdampak terhadap rancangan stasiun, kapasitas kereta, hingga sistem persinyalan. Hal tersebut untuk menyesuaikan panjang kereta pasca-perubahan bentuk kepala kereta.

Berdasarkan data PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang diperoleh Kompas.com, desain panjang rangkaian kereta sesuai kontrak adalah 20,5 meter. Adapun perubahan bentuk kepala menyebabkan akan ada lengkungan yang membuat bagian depan kereta bertambah maju sekitar 75 milimeter.

Agar panjang kereta tetap 20,5 meter, maka harus dilakukan penghilangan pintu masinis dan pintu pertama penumpang.

"Pintu masinis dan pintu penumpang pertama yang terhilangkan berdampak terhadap kapasitas kereta, design station, dan signaling system agar panjang kereta tetap 20,5 meter," tulis data tersebut.

Alsadad Rudi/Kompas.com Data PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengenai rencana perubahan bentuk kepala kereta sesuai keinginan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Perubahan bentuk kepala tidak akan berdampak terhadap jadwal produksi. Namun, akan ada penambahan biaya produksi sehingga menjadi Rp 64 miliar.

"Penambahan biaya produksi. Perkiraan Rp 64 M untuk perubahan total," bunyi informasi dalam data tersebut.

Data yang sama juga dicantumkan estimasi biaya perubahan seniai 156 juta yen atau setara Rp 18,3 miliar yang akan di-review lebih lanjut dengan substansi dan penjabaran yang lebih rinci.

Kompas.com/David Oliver Purba Menurut Plt Gubernur DKI Sumarsono, desain MRT sepintas terlihat seperti kepala jangkrik. Sumarsono meminta MRT tersebut didesain ulang, Senin (16/1/2017)
Sumarsono belum lama ini mempermasalahkan desain kereta yang nantinya akan digunakan untuk layanan MRT Jakarta. Menurut dia, desain MRT itu lebih mirip kepala jangkrik.

Oleh karena itu, dia menyatakan akan memanggil perusahaan pembuat kereta untuk membicarakan perubahan desain.

Kereta untuk layanan MRT Jakarta diproduksi oleh perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation.

Sebelum adanya keinginan perubahan desain, besaran nilai kontrak untuk paket pengadaan kereta adalah 10,9 miliar yen atau setara Rp 1,2 triliun. Nantinya Sumitomo akan mendatangkan 16 rangkaian kereta dari Jepang. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam kereta.

Kompas TV Rampung 60%, MRT Akan Selesai 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com