Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Arti Jalur Kuning yang Biasa Terdapat di Terminal dan Stasiun?

Kompas.com - 23/01/2017, 15:28 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Kompas.com mencoba melakukan survei sederhana pada pengunjung Terminal Manggarai. Mereka adalah orang-orang yang bersedia ditanya dan berlalu-lalang mulai pukul 16.30 sampai 17.20.

Pada jam-jam tersebut, didapati 10 orang dengan rentang usia 16-64 tahun. Dari sejumlah orang itu, 9 di antaranya belum mengetahui benar arti dan fungsi garis kuning tersebut.

“Garis petunjuk jalan, misalnya mau ke mana, kanan, kiri, atau bawah. Petunjuknya pakai garis itu,” ujar Otong Taryo (64) setelah terlihat memakai jalur tersebut saat berjalan, Kamis (19/1/2016).

Seorang karyawan swasta, Rina (30), menyampaikan hal senada. “Garis penunjuk jalan untuk pengguna terminal,” jawabnya saat ditanya.

Ia mengira, jalur itu adalah variasi penunjuk jalan. “Sebenarnya mending pakai tanda panah,” ujar Rina lagi.

Kebanyakan pengunjung tidak mengetahui fungsi jalur kuning tersebut. Beberapa pengunjung mengaku tidak tahu karena baru beberapa kali melewati terminal.

“Saya baru di sini (Jakarta). Jadi belum tahu,” ujar Chen (16), siswa SMA.

Kendati demikian, ada juga pengunjung Terminal Manggarai yang tahu fungsi garis kuning itu. “Jalurnya tunanetra. Benar kan?” ujar Sandi (23) tak yakin.

Kurang sosialisasi

Mengenai banyaknya pengunjung terminal yang belum mengetahui fungsi garis kuning ini, pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, mengatakan bahwa pangkal ketidaktahuan masyarakat adalah kurangnya sosialisasi.

“Banyak yang mengira jalur panduan (khusus penyandang disabilitas) itu hanya variasi di jalanan,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2017).

(Baca juga: Trotoar di Jakarta Tidak Ramah bagi Pejalan Kaki dan Penyandang Disabilitas)

Sekali waktu, kata Djoko, ia pernah membuat film pendek soal potret guiding block. Kemudian, film itu ia bagikan kepada teman-teman melalui aplikasi WhatsApp.

“Ternyata 75 persen di antaranya belum pernah tahu," kata dia.

Ia juga menilai, sosialisasi ini penting dilakukan agar masyarakat tahu fungsi dan tujuan jalur panduan jalan bagi penyandang disabilitas itu. Dengan begitu, mereka akan ikut menjaga agar jalur itu tepat fungsi.

“Jangankan masyarakat, konsultan dan kontraktor pembangunan juga mesti tahu. Masa masih ada jalur pemandu yang terputus di tengah karena ada tiang (listrik) terbangun,” ujar dia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com