Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Krukut yang Hidup Kembali di Kalimati

Kompas.com - 24/01/2017, 14:06 WIB
Kompas TV Normalisasi Kali Krukut Solusi Banjir Kemang? (Bag 2)

Asal nama

Nama Krukut sendiri hingga kini belum diketahui secara pasti asal-usulnya. Ada beberapa versi mengenai asal nama Krukut itu.

Versi pertama, ”krukut” merupakan ucapan warga pribumi untuk melafalkan kata kerkhof, kata dalam bahasa Belanda yang berarti ’makam’. Aliran Krukut memang melalui banyak pemakaman, terutama di kawasan Karet dan Tanah Abang.

Selain itu, ”krukut” juga merupakan sebutan orang Betawi bagi orang-orang Arab yang hingga kini masih banyak tinggal di Kelurahan Krukut. Warga pribumi menjulukinya dengan Arab Krukut.

Versi lain, sebagaimana kisah Abdullah Wo, juga merupakan sebutan orang Betawi atas sungai yang berkelok-kelok.

Dulunya, di Jalan Melati, tepatnya di lokasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang saat ini, merupakan gundukan tanah di tengah aliran sungai yang melingkar.

Pulau kecil itu, menurut Haji Amirullah Ayub (76), warga asli Betawi di Kelurahan Karet Tengsin, sering menjadi tempat anak-anak bermain dan memandikan kuda. Kuda-kuda milik para saudagar saat itu banyak dipercayakan kepada anak-anak untuk dimandikan.

”Namanya anak kecil, yang penting, kan, mainnya, seneng- seneng. Kalau banjir, pulau kecil itu tenggelam,” kenang pria yang akrab disapa Yoyok itu.

Namun, kemudian aliran sungai yang berkelok-kelok itu dibuat lurus sehingga tempat yang sebelumnya menjadi tempat air menjadi mengering.

Kampung Kalimati itu hingga kini masih sering kebanjiran karena letaknya yang lebih rendah daripada aliran Kali Krukut. Jika ketinggian air Krukut naik, air dari Kampung Kalimati tidak bisa masuk ke sungai. Namun, di daerah ini, Kali Krukut sudah tertata baik. Selain dipasangi sheet pile, juga terdapat jalan inspeksi sekaligus jalan bagi warga kampung.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Januari 2017, di halaman 1 dengan judul "Kali Krukut yang Hidup Kembali di Kalimati".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com