JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi sudah beberapa kali menerima hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelum 20.000 lampu jalan bekas yang diterima hari ini, Pemkot Bekasi juga pernah menerima hibah lain seperti truk sampah bekas.
Sambil berguyon, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan ini bukan karena rumahnya berada di kawasan Bekasi. Melainkan karena Pemkot Bekasi paling aktif dalam merespon tawaran hibah Pemprov DKI Jakarta.
"Kita sebenarnya memberikan penawaran ke semua kota penyangga. Namun respons yang paling cepat adalah Kota Bekasi," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/1/2017).
Sumarsono mengatakan Pemkot Bekasi sadar dengan kebutuhannya sehingga cepat memberi respons. Selain itu, hubungan antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi sudah terjalin baik sejak mengurus swakelola TPST Bantargebang.
"Sehingga ketika ditawarkan kami langsung dapat respons cepat. Itu keahlian Pak Wali luar biasa, sementara Bu Airin (Wali Kota Tangerang Selatan) tidak begitu merespons, mungkin sudah cukup atau bagaimana," ujar Sumarsono.
"Buat kami siapa yang merespon duluan dia yang kita berikan. Sehingga yang memberi senang kalau yang merespon juga senang," kata Sumarsono. (Baca: Kota Bekasi Dapat Hibah 20.000 Lampu Jalan Bekas dari Pemprov DKI)
Selain itu, juga tidak ada batasan bagi kota mitra lain untuk menerima hibah dari Pemprov DKI. Bahkan, Pemprov DKI boleh memberikan hibah kepada pemerintah di luar kota penyangga.
Pemberian hibah ke daerah lain asalkan masih memiliki hubungan dengan Pemprov DKI. Misalnya seperti Pemprov DKI kepada NTT yang menyupkai daging ke Jakarta.
"Tidak ada batas maksimum untuk hibah," ujar Sumarsono.