RSUD tipe B milik Pemprov DKI Jakarta tersebut sekarang ini melayani rata-rata 1.000 pasien rawat jalan per hari.
Rumah sakit ini memiliki total 460 tempat tidur untuk rawat inap, yang terdiri dari 6 tempat tidur VIP, 28 tempat tidur Kelas 1, 39 tempa tidur kelas 2, dan 312 tempat tidur kelas 3.
Peserta BPJS tak perlu antre lama
Direktur RSUD Pasar Minggu Caroline Sulaksito mengatakan, 677 pegawai bekerja untuk RSUD ini, termasuk di dalamnya dokter umum, spesialis, dokter poli, perawat, dan lainya.
Itu belum termasuk pekerja harian lepas (PHL) seperti petugas kebersihan dan petugas sekuriti.
Caroline mengatakan, salah satu fasilitas kesehatan yang bakal jadi unggulan di RSUD ini yaitu alat radio terapi untuk pasien kanker.
"Tapi sekarang masih dalam proses perizinan," kata Caroline, kepada Kompas.com.
Fasilitas lain di RSUD ini yakni terdapat sarana critical care, seperti ICU, ICCU, HCU, NICU, PICU, dan lainnya.
Keunggulan lain, RSUD Pasar Minggu sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terintegrasi.
Dengan sistem ini, pendaftaran untuk pasien BPJS "lama" atau yang sudah pernah berobat di RSUD tersebut diklaim cukup 15 detik. Tidak perlu lagi mengantre mulai subuh.
"Bisa cepat karena sistem SIM RS ini terintegrasi," ujar Caroline. Sementara itu, untuk pasien BPJS yang baru berobat di sini, mesti membawa rujukan dari puskesmas.
Sebagian besar pasien RSUD ini memang pasien BPJS. "Pasien BPJS lebih banyak, sekitar 80 persennya," ujar Caroline.
Untuk mengecek ketersediaan kamar rawat inap di RSUD ini juga sudah bisa melalui situs web Jakarta Smart City, BPJS Aplicares, atau situs web RSUD Pasar Minggu.
RSUD ini juga punya sistem terintegrasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI dalan rangka pembuatan akta lahir anak.
Caroline mengakui, fasilitas di luar gedung, seperti taman dan parkir sedang dibenahi. Area pekarangan taman akan dibuat hijau. Sementara itu, di area parkir, masih ada sedikit pengerjaan pagar.