Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hartono Jelaskan soal Sepatu 910 di "Teman Ahok" dan Edisi SandiUno

Kompas.com - 14/02/2017, 16:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Direktur PT Sukses Sembilan Sepuluh, Hartono Wijaya, tak menampik sepatu 910 pernah dipakai sebagai merchandise relawan "Teman Ahok".

Adapun saat ini Hartono bergabung dalam One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) binaan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor dua, Sandiaga Uno.

Soal sepatu 910 dipakai Teman Ahok, Hartono menjelaskan, saat itu salah seorang karyawan dia melihat peluang usaha untuk memasukkan produk sepatu ke booth pengumpulan 1 juta data KTP Teman Ahok.

Antara Teman Ahok dan Hartono sebagai produsen pun sepakat. Namun, Hartono tak pernah datang ke tempat Teman Ahok.

"Saya seperti distributor garmen baju, nah saya sepatu," kata Hartono di Jalan Cicurug, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Sebagai distributor, Hartono menjelaskan, ada beberapa permintaan dari Teman Ahok untuk merek di sepatu. Menurut dia, di sepatu tersebut sepenuhnya tercantum nama Teman Ahok.

Hanya "tag" dan kardus yang bertuliskan "910". Hartono menjelaskan bahwa keputusan ada merek 910 di tag dan kardus untuk efisiensi biaya produksi.

"Kalau pabrikan, kuantitas cukup besar. Kalau kuantitas cukup kecil, pasti akan jadi mahal sekali. Makanya saat itu saya bilang, tag bagusnya pakai yang sudah ada," kata Hartono. (Baca: Jelaskan OK-OCE, Sandiaga Pamerkan Sepatu Buatan Anak Bangsa)

Sementara itu, terkait sepatu 910 dengan edisi SandiUno, menurut dia, hal itu merupakan hasil binaan OK OCE.

"Kalau ini (SandiUno) co-branding, ada SandiUno, Jakarta Berlari dan 910. Kalau yang Teman Ahok, 100 persen branding adalah Teman Ahok," kata Hartono.

Kompas TV Lantas aturan-aturan seperti apa yang tergolong sebagai pelanggaran di hari tenang dan sejauh mana temuan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta soal pelanggaran selama proses pilkada? Kompas Petang akan berbincang dengan anggota Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufrii.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com